PB, JAKARTA – Persoalan Dana Haji yang saat ini jumlahnya sudah hampir mencapai Rp.100 trilyun, dan akan dipakai oleh pemerintah dengan alasan untuk membiayai pembangunan yang sedang dilaksanakan oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo, beritanya sempat hilang dikarenakan beberapa persoalan lainnya lebih membuat masyarakat tidak lagi membicarakannya.
Walaupun beberapa berita masih sempat terbit dengan menyinggung persoalan dana haji yang tetap menjadi dana “seksi” bagi pemerintah untuk dipakai sebagai anggaran melaksanakan ambisi membuat beberapa proyek milik pemerintah, namun masyarakat sepertinya tidak bergeming untuk mempertanyakan kepada pemerintah.
Hingga akhirnya “nafsu” pemerintah akhirnya bisa terlaksana menggunakan dana Haji milik rakyat Indonesia yang sedang di tabung dalam bentuk deposito di berbagai Bank khususnya Bank milik pemerintah, melalui salah satu anggota Badan Pengelola Dana Haji, Anggito Abimanyu, Dana tersebut akhirnya berhasil didapatkan oleh pemerintah. Namun Yusril selaku pakar Hukum Tata Negara mengingatkan agar dana tersebut jangan sampai pemerintah seenaknya melupakan jika pemerintah “Meminjam” dana milik Calon Jamaah Haji yang sedang dalam daftar tunggu, karena jika pemerintah gagal mengembalikan maka para Calon Jamaah Haji yang sudah mendapatkan jatahnya bisa dibatalkan keberangkatannya.
“Dana itu ada yang berasal dari hasil menjual sawah, menjual sapi, hasil keringat yang dikumpulkan oleh para pedagang kecil, jangan sampai mereka gagal berangkat, hanya karena pemerintah tidak mengembalikan dana mereka secepatnya,” ujarnya mengingatkan, jika sikap pemerintah dianggapnya sudah mengambil langkah sangat berbahaya.
Mantan Staff Ahli Menteri ESDM, Muhamad Saididu menjelaskan jika sebenarnya pihak Bank sendiri selama ini sudah menggunakan dana milik Calon Jamaah Haji untuk melakukan pembiayaan di beberapa usaha, namun hal itu diketahui hanyalah oleh segelintir orang saja.
“Deposito dana calon haji di Bank sebenarnya juga sdh digunakan utk kredit pembiayaan dunia usaha – pemerintah mau salurkan langsung ?” ujar Saididu melalui akun sosial media twitter miliknya. Sementara itu Yusril Ihza Mahendra selaku Ketua Umum Partai Bulan Bintang mengatakan jika saat ini pemerintah sudah sangat kesulitan mencari pinjaman, terutama dari luar negeri karena jumlah utang Indonesia yang semakin lama semakin membengkak, tanpa terkendali.
Namun beberapa netizen justru merasa jika pemerintah kali ini sudah kebingungan dengan persoalan pinjaman yang semakin membengkak sementara dana untuk membiayai proyek pemerintah masih bisa dikatakan “Jauh Panggang Dari Api” alias tidak akan pernah selesai.
“Sudah jelas keputusan ijtima DANA HAJI utk keperluan ibadah haji bukan ke infrastuktur. Jokowi kena impeachment.” @MuflihahNZM
“Uang pajak kemana saja? Masuk kantong siapa? Katanya pertumbuhan ekonomi, lah ini kegentingan ekonomi, bukan ormas
“TOLONG UMUMKAN KPD SELURUH DKM DISELURUH MESJID SLURUH INDONESIA, AGAR MENJAGA KOTAK AMAL TITIPAN UMAT.SKRG KONDISI SDG RAWAN.” @ellamastur
“ulamaya di penjarakan ormasya di bubarkan dana haji nya dipinjam anda sehat…” @kurniawanzidhan
“Katanya mau bawa pulang dana parkir milik WNI di luar negeri yg jumlahnya ribuan triliun Ga bisa ya makanya ngiler lihat dana haji.” @hdsambodo
“Iya cerdas banget.sampe ga kefikiran klo di dana haji itu ada uang anggota HTI yg kemaren di bubarin
uang nya di pake ormas nya di bubarin,” @hn_glasses
(jall)
Semua berita terbaru akan terus disajikan dalam blog brainbodymind, selamat membaca, dan jangan lupa untuk terus berlanganan blog ini.

Post a Comment
This blog needed you to understand the word spam - never spam on this blog, although i will not moderate all of it, but you will learn it yourself, educate yourself