Google Map: Dari peta biasa, hingga kini bisa melihat permukaan di bulan

Dari peta biasa, hingga kini bisa melihat permukaan di bulan (Google Maps)



Meskipun memiliki merk 'Google', tapi peta Google atau 'Google Map' berasal dari Australia. Bulan September mendatang, adalah perayaan 10 tahun cikal bakal Google Map.


Google Map, adalah aplikasi perangkat lunak yang memudahkan kita untuk mencari tujuan dan menunjukkan arah.
Sebelum bernama Google Map, teknologi berbasis peta ini dibuat oleh sebuah kelompok start-up di Sydney.
September 2004, empat perancang perangkat lunak dari perusahaan Where 2 Technologies mencoba merancang konsep peta digital.
"Pembicaraan awalnya itu hanya di kamar tidur ketika kami sedang bersantai," ujar Noel Gordon, warga Australia yang menjadi penemu teknologi peta tersebut.
Siapa menyangka kalau 18 bulan kemudian, mereka kemudian pergi ke Kalifornia, untuk membeberkan gagasan mereka soal peta digital yang interaktif pada perusahaan Google.
"Kita mendemonstrasikannya pada pihak Google, kita bilang, lihat ini, tidak membutuhkan apa-apa, hanya sambungan internet dan browser, dan semua bisa mengaksesnya," jelas Gordon.
Tak lama Google mempersunting perusahaan mereka, dan dimulailah kisah peta digital interaktif pertama yang sukses.
Di tahun 2005, untuk lebih memperluas cakupan peta, Google juga membeli perusahaan satelit.
"Saat itu semua sangat senang, karena pertama kali dicoba dan kami berebut untuk melihat rumah kami," kenang Gordon.
Tapi tetap saja, perjalanan mereka tidak selalu mulus saat berhadapan dengan masalah teknis. Google Map sempat dikritik karena menjadi lambat.
"Solusinya adalah kita menambah kecepatan agar sistem berkerja lebih cepat. Kita harus membayar pula," jelas Gordon.
Tahun 2006, fitur Street View, atau kemampuan melihat jalanan seperti aslinya diluncurkan, tetapi di Australia sendiri baru diperkenalkan pada tahun 2008.
Untuk bisa memperkaya informasi peta, perusahaan pun membuat peranti lunak Map Maker, yang bisa diakses oleh siapapun untuk memperbaharui informasi peta dan jalan-jalan.
"Kita terus menambah ini dan itu, karena peta bukan sesuatu yang selesai begitu saja. Ini adalah sesuatu yang harus dilakukan secara konsisten," tambah Gordon.
Hingga saat ini tercatat lebih dari 1 miliar orang menjadi pengguna aktif Google Map dengan mengakses lokasi-lokasi di 200 negara.


Dengan kamera-kamera yang dinstal pada sejumlah jalanan dan alat transportasi, kini Google Map sudah menjelajah lebih dari 8 juta kilometer.
Kini bisa diakses juga lokasi di bawah laut, bahkan sudah diluncurkan Google Moon untuk melihat permukaan bulan dan mengetahui jejak-jejak misi luar angkasa dari program Apollo.
Sumber : ABC Australia