Halloween party ideas 2015

Materi pelajaran sekolah telah diberikan di dalam kelas, sebagai media pembantu untuk meneruskan dan memudahkan pencarian informasi mengenai tugas tugas sekolah dan untuk menambah pengetahuan siswa atau bahkan untuk guru, maka blog ini memuat beberapa materi sekolah yang mungkin akan berkaitan dengan pelajaran anda dan dapat dipakai sebagai referensi, selamat membaca - materi pelajaran online sekolah sd, smp , sma ini, semoga membantu Pengelompokan bakteri dapat dilakukan berdasarkan karakteristik dinding sel, jumlah dan letak flagela, serta cara hidupnya.

Berdasarkan Karakteristik Dinding Sel

Pengelompokan bakteri secara formal pertama kali dikembangkan oleh Hans Christian Gram. Ia membagi bakteri berdasarkan karakteristik dinding selnya melalui sistem pewarnaan Gram, yaitu bakteri Gram positif dan Gram negatif.

a. Bakteri Gram Negatif

1) Proteobakteria, contohnya antara lain:

a) Bakteri ungu, bersifat fotoautotrof dan tidak menghasilkan oksigen

b) Enterobakteria, antara lain bakteri pengurai yang hidup di tumbuhan membusuk serta bakteri yang hidup di tubuh manusia. Contoh: Escherichia coli dan Salmonella.

c) Vibrio, terutama hidup di lautan sebagai bioluminesensi.

Contoh: Vibrio cholerae. Rhizobium, hidup bersimbiosis di bintil akar tumbuhan legum dan mampu melakukan fiksasi nitrogen.

d) Pseudomonad, bersifat heterotrof dan menghasilkan pigmen non-fotosintetik. Bakteri ini menyebabkan penyakit pada tumbuhan, hewan, dan manusia.

e) Azotobakteria, hidup di tanah dan memfiksasi nitrogen dalam kondisi aerobik.

f) Riketsia, bakteri kecil berbentuk batang. Beberapa spesies bersifat patogen pada manusia dan hewan.

g) Mixobakteria, meyekresikan lendir dan bergerak dengan cara meluncur.

2) Bakteri Gram negatif lainnya

a) Klamidia, dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan. Bakteri ini mengambil energi dari inangnya, sehingga disebut bersifat parasit energi.

Contoh: Chlamydia trachomatis penyebab penyakit kebutaan.

b) Spiroseta, bakteri berbentuk spiral dengan dinding sel yang fleksibel. Kelompok bakteri ini bergerak dengan struktur mirip flagela yang disebut filamen aksial. Contoh: Treponema pallidum.

c) Cyanobacteria, bakteri fotosintetik yang hidup di danau, kolam renang, dan lain-lain. Sebagian spesies bakteri ini juga memfiksasi nitrogen.



b. Bakteri Gram Positif

Contohnya antara lain:

1) Aktinobakteria, sifatnya agak mirip fungi. Bakteri ini memiliki peptidoglikan pada dinding selnya serta tidak memiliki selaput inti.

Contohnya: beberapa genus Streptomyces yang menghasilkan antibiotik streptomisin.

2) Bakteri asam laktat, mampu memfermentasi gula dan menghasilkan asam laktat sebagai hasil akhirnya. Bakteri ini hidup secara alami di mulut dan vagina manusia.

3) Mikobakteria, mengandung senyawa lilin di dinding selnya. Contoh: Mycobacternnn tuberculosis penyebab TBC.

4) Streptokokus, hidup di mulut dan saluran pencernaan manusia dan hewan lain.

5) Stafilokokus, biasanya hidup di hidung dan kulit. Bakteri ini termasuk bakteri patogen oportunistik yang menyebabkan penyakit bila sistem kekebalan tubuh inang sedang menurun.

6) Klostridium, bersifat anaerobik. Contoh: Clostridium tetani penyebab tetanus dan Clostridum botulinum penyebab penyakit botulinum.



c. Bakteri Tidak Berdinding Sel

- Mikoplasma. Bakteri ini hidup di tanah dan saluran air, beberapa bersifat parasit pada tumbuhan atau hewan. Beberapa spesies hidup di saluran mukus manusia tetapi tidak menyebabkan penyakit (Solomon et al. 2005).



Berdasarkan Jumlah dan Letak Flagela

Setiap sel bakteri memiliki jumlah flagela yang berbeda. Berdasarkan jumlah dan letak flagela, bakteri dibedakan menjadi empat, yaitu:

a) bakteri monotrik, yaitu bakteri yang mempunyai satu flagela pada salah satu ujung selnya

b) bakteri amfitrik, yaitu bakteri yang pada kedua ujung selnya masing-masing mempunyai satu flagela

c) bakteri lofotrik, yaitu bakteri yang pada salah satu ujung selnya memiliki beberapa flagela

d) bakteri peritrik, yaitu bakteri yang pada seluruh permukaan tubuhnya terdapat flagela.



Berdasarkan Cara Hidup

Berdasarkan cara hidupnya, bakteri dapat dibedakan menjadi bakteri heterotrof dan autotrof.

a. Bakteri Heterotrof

Pada umumnya bakteri ini tidak berklorofil. Kehidupan bakteri ini sangat tergantung pada bahan organik yang ada di sekitarnya, karena bakteri tersebut tidak bisa mengubah bahan anorganik menjadi bahan organik. Bakteri heterotrof dapat dibedakan sebagai berikut.

1) Bakteri parasit

Bakteri parasit mendapatkan zat makanan dari organisme lain yang ditumpanginya (inang). Contohnya: Famili Spirochaetaceae (parasit dalam usus moluska bercangkang dua). Familia Treponemataceae (parasit pada vertebrata dan manusia). Contoh lain: Borrelia novyi, Borrelia burgdorferi, dan Borrelia reeurrentis yang hidup pada hewan dan manusia.



2) Bakteri saprofit

Bakteri saprofit adalah bakteri yang kebutuhan makanannya diperoleh dari sisa-sisa organisme yang telah mati. Bakteri jenis ini dapat merombak bahan organik menjadi bahan anorganik. Perombakan bahan organik menjadi bahan anorganik terjadi melalui fermentasi atau respirasi. Proses perombakan ini biasanya menghasilkan gas-gas: CO2, H2, CH4, N2, H,S, dan NH3.

Di antara gas-gas yang dihasilkan ini ada yang mudah terbakar, yaitu CH4 dan H2. Kedua gas ini kemudian dijadikan bahan bakar yang dikenal dengan biogas. Contoh bakteri saprofit adalah sebagai berikut:

a) Escherichia coli dalam keadaan tertentu menguraikan asam semut (HCOOH) menjadi CO2 dan H20.

b) Methanobacterium omelianskii dan Methanobacterium ruminatum menguraikan asam cuka (CH3COOH) menjadi CH4 dan CO2.

c) Thiobacillus denitrificans menguraikan nitrat atau nitrit dan menghasilkan N2, sehingga menyebabkan tanah menjadi kurang subur. Proses ini dikenal sebagai proses denitrifikasi.

d) Clostridium sporageus menguraikan asam amino menjadi amonia (NH3).

e) Desulfovibrio desulfuricans membusukkan bangkai serta menguraikan sulfat di tempat becek. Hasilnya berupa hidrogen sulfida (H2S).



3) Bakteri patogen

Bakteri patogen adalah bakteri parasit yang menimbulkan penyakit pada hospes/inang yang dihinggapi. Contohnya antara lain:

a) parasit pada manusia

Contoh:

(1) Salmonella thyphosa menyebabkan penyakit tifus

(2) Vibrio comma menyebabkan penyakit kolera

(3) Clostridium tetani menyebabkan penyakit tetanus

(4) Treponema pallidum menyebabkan penyakit kelamin (sifilis)

(5) Neisseria meningitidis menyebabkan penyakit radang selaput otak.

(6) Yersinia pestis menyebabkan penyakit pes (sampar)

(7) Mycobacterium tuberculosis menyebabkan penyakit TBC

(8) Mycobacterium leprae menyebabkan penyakit lepra (kusta).

(9) Shigella dysenteriae menyebabkan penyakit disentri

(10) Corynebacterium diphtheriae menyebabkan penyakit dipteri tenggorokan



b) parasit pada tumbuhan

Contoh:

(1) Pseudomonas cattleyae penyebab penyakit pada anggrek

(2) P. solanacearum penyebab penyakit pada pisang



c) parasit pada hewan (ternak)

Contoh:

(1) Bacillus anthracis penyebab penyakit antraks pada ternak

(2) Mycobacterium bovis penyebab penyakit kuku dan mulut pada sapi

(3) M. avium penyebab penyakit pada unggas



4) Bakteri apatogen

Bakteri apatogen adalah bakteri yang tidak menimbulkan penyakit pada inangnya, contoh: Escherichia coli dan Streptomyces griseus. Namun meskipun E. coli merupakan bagian flora normal dari usus halus, bakteri ini telah lama dicurigai sebagai penyebab diare pada manusia dan hewan.

Saat ini telah diketahui bahwa beberapa galur E. coli dapat menyebabkan diare melalui dua mekanisme, yaitu:

a) memproduksi enterotoksin yang secara tidak langsung menyebabkan hilangnya cairan tubuh manusia

b) bakteri menembus batas epitelium dinding usus sehingga menyebabkan peradangan usus dan hilangnya cairan tubuh.



b. Bakteri Autotrof

Semua jenis bakteri autotrof mampu membuat makanan sendiri dengan cara mengubah bahan anorganik menjadi bahan organik.

Proses pengubahan dapat terjadi melalui dua cara, yaitu sebagai berikut:

1) Fotoautotrof

Pada kelompok fotoautotrof, cahaya digunakan sebagai energi untuk membantu menyusun bahan organik dari bahan anorganik. Golongan bakteri fotoautotrof atau bakteri fotosintetik terdiri atas bakteri hijau dan bakteri ungu. Bakteri hijau memiliki pigmen hijau yang disebut bakterioviridin atau bakterioklorofil, sedangkan bakteri ungu memiliki pigmen ungu, merah, atau kuning. Pigmen ini disebut bakteriop urpurin

2) Kemoautotrof

Pada kelompok kemoautotrof, bahan kimia digunakan sebagai energi untuk membantu proses penyusunan bahan organik dari bahan anorganik. Contoh: Nitrosomonas, Nitrosocystis, Nitrospira, dan Nitrosococcus. (Raven et al. 2005; Solomon et al. 2005).

jangan lupa tambahkan komentar dan berikanlah like atau share pengetahuan anda dan sebarkan apa yang anda baca hari ini, karena barang siapa membantu mendapatkan informasi bagi orang lain , maka dia adalah orang yang berguna , selamat beraktifitas kawan, semoga pelajaran dan artikel diatas dapat membantu menambah wawasan anda, barangkali ada informasi yang kurang atau salah, silahkan komenter dan beri masukan.

Post a Comment

This blog needed you to understand the word spam - never spam on this blog, although i will not moderate all of it, but you will learn it yourself, educate yourself

Powered by Blogger.