Halloween party ideas 2015

Materi pelajaran sekolah telah diberikan di dalam kelas, sebagai media pembantu untuk meneruskan dan memudahkan pencarian informasi mengenai tugas tugas sekolah dan untuk menambah pengetahuan siswa atau bahkan untuk guru, maka blog ini memuat beberapa materi sekolah yang mungkin akan berkaitan dengan pelajaran anda dan dapat dipakai sebagai referensi, selamat membaca - materi pelajaran online sekolah sd, smp , sma ini, semoga membantu Menurut pakar antropologi ragawi, Prof. Dr. T. Jacob, yang dinamakan manusia purba atau manusia fosil adalah manusia yang telah memfosil (telah punah). Bagaimanakah suatu makhluk dapat disebut sebagai manusia? Menurut T. Jacob, ciri-ciri biologis manusia yang pokok adalah berdiri tegak dan otak yang besar. Pengertian berdiri tegak dan otak yang besar tentu memiliki berbagai gradasi.

Penelitian tentang manusia purba sebenarnya merupakan bidang kajian bagian antropologi ragawi, yaitu paleoantropologi. Di Indonesia, fosil manusia purba ditemukan di Jawa. Temuan-temuan di Jawa memiliki arti penting karena berasal dari segala zaman atau lapisan pleistosen sehingga tampak jelas perkembangan badaniah manusia tersebut. Jika penemuan-penemuan dianggap mencerminkan kegiatan penelitian maka penelitian paleoantropologi di Indonesia dapat dibagi menjadi 3 tahap, yaitu: tahap I antara 1889 — 1909, tahap II antara 1931 — 1941, dan tahap III sejak 1952 sampai sekarang.

Pada tahap I, temuan-temuan fosil terdapat di Wajak (Tulungagung), Kedungbrubus, dan Trinil (Ngawi). Temuan seorang dokter militer Belanda keturunan Prancis bernama Eugene Dubois di Trinil mempunyai arti penting dalam sejarah paleoantropologi Indonesia, karena untuk pertama kalinya diumumkan temuan tengkorak manusia yang begitu primitif di dunia. Sementara itu, tim peneliti yang dipimpin Ny. Selenka di Trinil menemukan banyak fosil hewan dan tumbuhan yang amat penting untuk memahami kondisi lingkungan pada zaman pleistosen tengah di Jawa.

Penelitian tahap II dilakukan terutama di Ngandong (Blora), Mojokerto, dan Sangiran. Temuan di Ngandong merupakan hasil kegiatan C. Ter Haar, Oppenoorth, dan Von Koenigswald. Arti penting temuan Ngandong adalah dihasilkannya satu seri temuan fosil tengkorak dalam jumlah banyak dalam waktu relatif singkat di stiatu tempat dari lapisan pleistosen atas. Penelitian selanjutnya dilakukan di Sangiran (Surakarta) oleh Von Koenisswaid antara 1936 — 1941. Arti penting temuan di Sangiran adalah karena ditemukannya di lapisan pleistosen bawah maupun pleistosen tengah di satu tempat, dan ditemukannya beberapa spesies atau genus di satu tempat, di antaranya ada yang berasal dari satu masa.

Penelitian pada tahap III dimulai sejak 1952, sebagian besar dilakukan di Sangiran. Arti penting tahapan ini adalah ditemukannya fosil bagian-bagian tubuh pithecanthropus yang belum pernah ditemukan sebelumnya. Juga ditemukannya situs baru manusia purba di Sambungmacan (Sragen).

jangan lupa tambahkan komentar dan berikanlah like atau share pengetahuan anda dan sebarkan apa yang anda baca hari ini, karena barang siapa membantu mendapatkan informasi bagi orang lain , maka dia adalah orang yang berguna , selamat beraktifitas kawan, semoga pelajaran dan artikel diatas dapat membantu menambah wawasan anda, barangkali ada informasi yang kurang atau salah, silahkan komenter dan beri masukan.

Post a Comment

This blog needed you to understand the word spam - never spam on this blog, although i will not moderate all of it, but you will learn it yourself, educate yourself

Powered by Blogger.