Materi pelajaran sekolah telah diberikan di dalam kelas, sebagai media pembantu untuk meneruskan dan memudahkan pencarian informasi mengenai tugas tugas sekolah dan untuk menambah pengetahuan siswa atau bahkan untuk guru, maka blog ini memuat beberapa materi sekolah yang mungkin akan berkaitan dengan pelajaran anda dan dapat dipakai sebagai referensi, selamat membaca - materi pelajaran online sekolah sd, smp , sma ini, semoga membantu Kehidupan manusia prasejarah pada masa itu masih bergantung pada alam. Hidupnya berkelompok antara 20-50 orang dan masih berpindah-pindah tempat (nomaden). Mereka tinggal di padang rumput dan dekat dengan sumber air (sungai, danau, laut, dan sebagainya). Pembagian kerja antara laki-laki dan perempuan sudah mulai tampak. Golongan laki-laki melakukan pekerjaan kasar, seperti berburu binatang, sedangkan kelompok wanita tinggal di rumah mengasuh anak-anaknya dan meramu tumbuh-tumbuhan untuk menjadi bahan makanan. Alat kehidupan mereka dibuat dari batu dan tulang yang bentuknya masih sangat sederhana. Bahkan kadang-kadang alat-alat tersebut langsung digunakan tanpa melalui proses pembuatan.
Alat-alat batu yang dihasilkan di Indonesia adalah kapak perimbas, yakni sejenis kapak yang digenggam dan berbentuk masif serta pada umumnya pembuatannya masih kasar. Kapak perimbas ini banyak ditemukan di daerah Sumatra (Tambangsawah, Lahat, Kalianda), Jawa (Gombong, Jampang Kulon, Pacitan), Kalimantan Timur (Awangbangkal), Sulawesi Selatan (Cabbenge), Bali (Sembiran, Trunyan), Flores (Wangka, Meumere), dan Timor (Atambua, Kefanmanu). Tradisi kapak perimbas yang ditemukan di daerah Punung Jawa Timur terkenal dengan nama Budaya Pacitan.
Alat-alat lain yang dihasilkan pada masa berburu tingkat sederhana, antara lain alat-alat serpih dan alat-alat tulang dari tanduk. Tradisi alat serpih menghasilkan perkakas-perkakas yang dibuat dari serpihan batu dan berbentuk sederhana dengan memperlihatkan kerucut pukul yang jelas, bahkan kasar. Umumnya, yang digunakan adalah beberapa jenis batuan tufa dan kapur kersikan serta batuan endapan. Tempat-tempat penting di Indonesia yang mengandung alat-alat serpih dalam jumlah yang lebih menonjol ialah di Jawa (Punung, Sangiran, Ngandong), Sulawesi Selatan (Cabbenge), dan Flores (Mengeruda). Alat-alat tulang sementara ini hanya ditemukan di Ngandong. Alat-alat tulang tersebut berupa sudip dan mata tombak bergerigi, tanduk rusa yang diruncingkan dan duri ikan pari yang digunakan sebagai mata tombak. Dalam kehidupan masa berburu tingkat sederhana belum memperlihatkan adanya suatu bentuk kepercayaan (religi).
Jenis manusia pendukung pada masa ini adalah manusia jenis Pithecanthropus yang sisanya ditemukan di Kedungbrubus, Mojokerto, Trinil, Sangiran, Sambungmacan dan Ngandong, dan Manusia Wajak.
jangan lupa tambahkan komentar dan berikanlah like atau share pengetahuan anda dan sebarkan apa yang anda baca hari ini, karena barang siapa membantu mendapatkan informasi bagi orang lain , maka dia adalah orang yang berguna , selamat beraktifitas kawan, semoga pelajaran dan artikel diatas dapat membantu menambah wawasan anda, barangkali ada informasi yang kurang atau salah, silahkan komenter dan beri masukan.
Alat-alat batu yang dihasilkan di Indonesia adalah kapak perimbas, yakni sejenis kapak yang digenggam dan berbentuk masif serta pada umumnya pembuatannya masih kasar. Kapak perimbas ini banyak ditemukan di daerah Sumatra (Tambangsawah, Lahat, Kalianda), Jawa (Gombong, Jampang Kulon, Pacitan), Kalimantan Timur (Awangbangkal), Sulawesi Selatan (Cabbenge), Bali (Sembiran, Trunyan), Flores (Wangka, Meumere), dan Timor (Atambua, Kefanmanu). Tradisi kapak perimbas yang ditemukan di daerah Punung Jawa Timur terkenal dengan nama Budaya Pacitan.
Alat-alat lain yang dihasilkan pada masa berburu tingkat sederhana, antara lain alat-alat serpih dan alat-alat tulang dari tanduk. Tradisi alat serpih menghasilkan perkakas-perkakas yang dibuat dari serpihan batu dan berbentuk sederhana dengan memperlihatkan kerucut pukul yang jelas, bahkan kasar. Umumnya, yang digunakan adalah beberapa jenis batuan tufa dan kapur kersikan serta batuan endapan. Tempat-tempat penting di Indonesia yang mengandung alat-alat serpih dalam jumlah yang lebih menonjol ialah di Jawa (Punung, Sangiran, Ngandong), Sulawesi Selatan (Cabbenge), dan Flores (Mengeruda). Alat-alat tulang sementara ini hanya ditemukan di Ngandong. Alat-alat tulang tersebut berupa sudip dan mata tombak bergerigi, tanduk rusa yang diruncingkan dan duri ikan pari yang digunakan sebagai mata tombak. Dalam kehidupan masa berburu tingkat sederhana belum memperlihatkan adanya suatu bentuk kepercayaan (religi).
Jenis manusia pendukung pada masa ini adalah manusia jenis Pithecanthropus yang sisanya ditemukan di Kedungbrubus, Mojokerto, Trinil, Sangiran, Sambungmacan dan Ngandong, dan Manusia Wajak.
jangan lupa tambahkan komentar dan berikanlah like atau share pengetahuan anda dan sebarkan apa yang anda baca hari ini, karena barang siapa membantu mendapatkan informasi bagi orang lain , maka dia adalah orang yang berguna , selamat beraktifitas kawan, semoga pelajaran dan artikel diatas dapat membantu menambah wawasan anda, barangkali ada informasi yang kurang atau salah, silahkan komenter dan beri masukan.
Post a Comment
This blog needed you to understand the word spam - never spam on this blog, although i will not moderate all of it, but you will learn it yourself, educate yourself