Halloween party ideas 2015












Pengamat politik dari Lembaga Imu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Profesor Ikrar Nusa Bhakti mengkritisi pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut para komisaris bank BUMN sudah menjalani uji kelayakan dan kepatutan.



“Jokowi bilang komisaris bank BUMN seperti Bank BNI-46 dan Mandiri sudah diuji. Padahal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) belum menguji para komisaris itu,” kata Ikrar Nusa Bhakti, di Gedung Nusantara IV, komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Senin (23/3).



Dikatakan, cara yang dipakai oleh Jokowi dalam mengangkat komisaris bank BUMN jauh dari slogan revolusi mental yang didengung-dengungkan Jokowi sejak saat kampanye Pilpres 2014.








“Jokowi bilang, revolusi mental pengelola dunia perbankan sangat diperlukan agar bank-bank BUMN menjadi tangguh. Praktiknya, untuk menempatkan komisaris bank BUMN, Jokowi mengangkat komisaris dengan cara yang tidak terukur,” ujar Ikrar.



Menurut Ikrar, tidak mungkin bank BUMN atau perseroan itu bisa tangguh jika kursi jajaran komisaris di BUMN hanya menjadi ajang bagi kekuasaan.



“Dan bagi-bagi kekuasaan itu justru lebih menguntungkan orang-orang Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie (Ical). Sedikit porsi untuk kelompok Projo (relawan pro Jokowi, red),” pungkasnya.





Sumber: Citizenjurnalism



from Suaranews http://ift.tt/1GNwmlh

via Berita Indonesia, SuaraNews, semua artikel resmi dari suaranews, silahkan kunjungi website suaranews untuk mendapatkan informasi dan berita yang lebih lengkap. nikmati terus informasi terbaru dan berita aktual lainnya juga. selamat beraktivitas

Post a Comment

This blog needed you to understand the word spam - never spam on this blog, although i will not moderate all of it, but you will learn it yourself, educate yourself

Powered by Blogger.