Halloween party ideas 2015

Akun Dina Sulaeman, cendikiawan pro Syi’ah dan Iran, dalam sebuah propaganda terbarunya menukil sebuah berita HOAX yang menggiring pada opini bahwa pendukung Erdogan adalah manusia-manusia haus darah, demikian dikatakan Fathi Nasrullah, pendiri dan pembina MMS, Senin (18/7/2016). 

Dalam postingan Dina disebutkan pasca kudeta yang gagal

“Orang-orang AKP (partainya Erdogan) dan pendukung Ikhwanul Muslimin turun ke jalan untuk menegakkan “keadilan ala-ISIS”. Mereka melakukan aksi-aksi mengerikan, termasuk pemenggalan kepala, terhadap para tentara yang dituduh terlibat dalam kudeta. ”

Belum cukup sampai disitu, Dina pun menuding :

“Erdogan dan partainya melalui jaringan mereka, para Imam politik yang berafiliasi dengan masjid-masjid, secara efektif menyerukan agar pendukung AKP dan pengikut Ikhwanul Muslimin turun ke jalan, untuk memburu dan menghukum militer maupun sipil yang dianggap membangkang.

Penyiksaan pun terjadi di jalan-jalan dan polisi tidak melakukan intervensi. Seorang tentara Turki dilaporkan telah dipenggal di jembatan Bosphorus Istanbul oleh massa pro-pemerintah. Rekaman video dan foto-foto menunjukkan prajurit yang tergeletak di tanah dikelilingi oleh genangan darah, dipukuli, disiksa dan dibunuh di jalan-jalan terbuka.”

Melalui tulisannya, Dina bermaksud :

“Sekedar memperlihatkan bagaimana watak pemerintahan Erdogan dan para pendukungnya. Kenapa penting kita ketahui? Karena di Indonesia banyak yang ‘sejenis’ dengan mereka.”

Tapi sayang, sekali lagi Dina kecele dan harus mengakui untuk ke sekian kalinya, Beliau dan kelompoknya merupakan penyebar hoax, Kebohongan, Penipuan, Kedustaan dan penggiringan opini paling menjijikkan abad ini.

Para pencari kebenaran, orang-orang yang tidak rela hanya diam ketika mendapatkan suatu kabar, apalagi yang bersumber dari kaum munafik penumpah darah, segera beraksi mencari tahu apa yang sesungguhnya terjadi.

Maka inilah hasilnya :

Ternyata foto-foto yang dengan bangga dan gagahnya disebar sebagai bukti “Penyembelihan tentara kudeta oleh ISIS” itu bukan kejadian pemenggalan kepala tentara Turki pelaku kudeta oleh masyarakat pro Erdogan, melainkan korban kecelakaan. Buktinya liputan CNN Turki pada tgl 14 Juni 2006.

Jadi tahun kejadian bukan 2016, tapi 2006 !

Lucunya, pada kolom komentar, ketika sebuah akun memposting foto yang diklaim anggota ISIS dan sama dengan orang berjubah putih pada foto “pemenggalan”, Dina Sulaiman dengan polos mengiyakan tanda setuju. Padahal faktanya, sekilas saja terlihat kalau kedua foto merupakan orang yang berbeda.

Begitulah mereka. Sekelas “cendikiawan” nya aja tukang Hoax, apalagi kecebongnya?

Mari, lawan hoax mereka dan sebarkan!

Lihat masing-masing foto untuk mendapat keterangan.



from Muslimina http://ift.tt/2a3xsD3
via berita indonesai berikut ini adalah tag untuk berita hari ini yang sedang anda baca - Muslimina - yang terpampang di situs blogspot milik kita bersama ini, dukung terus perkembangan blog dengan menjadi bagian dari anggota, segeralah bergabung dan follow G+ untuk mendapatkan berita terbaru dan berita yang lebih heboh lainnya di blogspot milik kita bersama ini, terima kasih, semoga artikel ini bisa membantu - Tags - berita indonesia terbaru , indonesia hari ini, informasi berita koran indonesia, edisi majalah indonesia, indonesia dalam berita , indonesia dalam angka, liputan berita terkini, berita harian indonesia, berita politik dan informasi indonesia, indonesia tahun ini, indonesia bulan ini, indonesia dalam minggu ini, sekilas tentang indonesia, update harian indonesia, indonesia dalam blogspot, indonesia dalam data, data indonesia dalam internet, internet dan berita , baca berita hari ini, edisi terbaru blogspot indonesia, indonesia dan isinya, topik indonesia hari ini, mulai hari ini dengan berita, berita pagi indonesia Selamat Beraktivitas , luangan waktu untuk share dan berkomentar.

Post a Comment

This blog needed you to understand the word spam - never spam on this blog, although i will not moderate all of it, but you will learn it yourself, educate yourself

Powered by Blogger.