Halloween party ideas 2015


Buku yang diterbitkan Noura Books Publishing (kelompok Mizan) cukup tebal, 384 halaman. Terbit bulan Juli 2016 ini. Buku ini ditulis oleh Meicky Shoreamanis Panggabean, dengan kata pengantar Wimar Witoelar. Untuk larisnya buku ini, redaksi Noura juga menampilkan pakar manajemen Rhenald Kasali dalam covernya.

Dalam review buku Ahok ini, redaksi Noura menyatakan bahwa buku ini adalah biografi yang mengupas kehidupan Ahok berdasarkan wawancara dengan Ahok sendiri, keluarga, orang-orang terdekat, dan 9 ahli dari berbagai bidang. Kisahnya diceritakan mulai dari balita hingga dewasa, pengalaman hidup dan peristiwa-peristiwa ringan yang dia alami, untuk memberi gambaran seperti apa Ahok sesungguhnya. Menurut Noura, bagaimanapun juga Ahok kini merupakan ikon pejabat yang berani, bersih, dan mau bekerja keras demi rakyat.

Dalam promosi buku ini, redaksi Noura menulis : “Orang waras pilih Ahok,” ujar Ahok mengutip perkataan kenalannya ketika dimintai usulan judul buku pada minggu ketiga Juni 2014… Memang, judul buku ini akhirnya bukan Orang Waras Pilih Ahok, karena sesungguhnya bagi rakyak ada yang lebih penting daripada sekadar memilih seorang Ahok, yaitu memegang teguh Politik Akal Sehat. Prinsip inilah yang diharapkan menggiring rakyat untuk memilih pemimpin berkarakter bersih, transparan, dan profesional. Tentu saja tak meski Ahok karena Ahok berulang kali mengatakan, “Kalau ada yang lebih bagus dari saya, ya jangan pilih saya. Kalau ada.”

Entah apa maksud kelompok Mizan menerbitkan buku kontroversial yang pro Ahok ini, di tengah tokoh-tokoh Islam Jakarta dan sekitarnya sepakat untuk menolak Ahok menjadi gubernur kembali. Tokoh-tokoh Islam seperti KH Prof Didin Hafidhuddin, KH Dr Lutfi Fathullah, Habib Rizieq Shibab, KH Cholil Ridwan, Ustadz Bachtiar Nasir dan lain-lain, tentu bukan tokoh sembarangan ketika menolak Ahok.

Redaksi Sharia mengikuti perjalanan penolakan Ahok ini, nampaknya tokoh-tokoh umat itu mengharapkan mengharapkan agar umat Islam tidak pesimis melihat kader-kadernya. “Banyak tokoh dan kader-kader umat yang banyak yang bagus dan layak jadi pemimpin Jakarta dan Indonesia,”kata KH Didin dalam sebuah acara. Banyak kader-kader umat yang jauh lebih baik dari Ahok. Sebut misalnya, Ridwan Kamil, Risma, Sjafrie Sjamsuddin, Yusril Ihza Mahendra, Adhyaksa Dault dan lain-lain.

Mereka mengharapkan umat tidak terkecoh dengan publikasi besar-besaran tim Ahok baik di media massa maupun buku. Ahok yang kehidupannya hanya mementingkan materi, suka minuman keras, pro pelacuran, kasar, dan pro dominasi minoritas, tentu tidak layak memimpin ibukota yang mayoritas beragama Islam ini. Pemimpin dalam Islam, bukan hanya bisa menggaji pegawainya dengan gaji yang besar dan membangun rumah susun, tapi juga memberikan ketenangan kepada warganya dengan teladan dan akhlaknya. “Kalau hidup sekedar hidup, Babi di hutan juga hidup. Kalau bekerja sekedar bekerja, Kera juga bekerja,”kata ulama besar Buya Hamka.(sharia)

from Muslimina http://ift.tt/2a9mGHW
via berita indonesai berikut ini adalah tag untuk berita hari ini yang sedang anda baca - Muslimina - yang terpampang di situs blogspot milik kita bersama ini, dukung terus perkembangan blog dengan menjadi bagian dari anggota, segeralah bergabung dan follow G+ untuk mendapatkan berita terbaru dan berita yang lebih heboh lainnya di blogspot milik kita bersama ini, terima kasih, semoga artikel ini bisa membantu - Tags - berita indonesia terbaru , indonesia hari ini, informasi berita koran indonesia, edisi majalah indonesia, indonesia dalam berita , indonesia dalam angka, liputan berita terkini, berita harian indonesia, berita politik dan informasi indonesia, indonesia tahun ini, indonesia bulan ini, indonesia dalam minggu ini, sekilas tentang indonesia, update harian indonesia, indonesia dalam blogspot, indonesia dalam data, data indonesia dalam internet, internet dan berita , baca berita hari ini, edisi terbaru blogspot indonesia, indonesia dan isinya, topik indonesia hari ini, mulai hari ini dengan berita, berita pagi indonesia Selamat Beraktivitas , luangan waktu untuk share dan berkomentar.

Post a Comment

This blog needed you to understand the word spam - never spam on this blog, although i will not moderate all of it, but you will learn it yourself, educate yourself

Powered by Blogger.