Rakyat.win ~ Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian Indonesia Alissa Wahid menyampaikan pendapatnya menanggapi kasus penistaan agama yang berasal dari video yang diunggah Buni Yani ke sosial media.
Ia menganggap apa yang diunggah oleh pria tersebut dimanfaatkan oleh sejumlah oknum untuk
memanipulasi agama untuk kepentingan politik.
"Itu yang saya maksud dengan manipulasi agama untuk politik ya," ujar Alissa, saat ditemui usai konferensi pers di Restoran Tjikini Lima, Jalan Cikini 1, Jakarta Pusat, Selasa (15 November 2016).
Menurutnya, agama dan politik tidak boleh dikaitkan.
Bila dikaitkan, akan ada pelintiran yang digunakan sebagai unsur sensitif dalam melakukan provokasi.
"Karena kalau agama kemudian diberi pelintiran-pelintiran politik begini, ini jadinya mudah terprovokasi, kenapa? Karena atas nama tuhan," ujarnya.
Hal tersebut bisa mengundang kontroversi dari banyak pihak untuk membenarkan masing-masing opini.
Alissa menambahkan, para ulama saja memiliki beragam pandangan dalam menyikapi kasus penistaan agama yang ditudingkan pada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Nah kemudian ini bisa menjadi kontroversi, apa yang namanya penistaan? Siapa yang menyebutkan itu sebagai penistaan? Pakai ukuran apa? Para kyai dan ulama saja berbeda pendapat loh soal ini," katanya.
Kasus tersebut menjadi polemik besar yang mengandung pro dan kontra di kalangan masyarakat.
Ditengah pro dan kontra tersebut, ada pula masyarakat yang menegaskan untuk melihat video secara utuh.
"Ada juga yang mengatakan lihat secara utuh rekaman realnya, seperti apa konteksnya," ujarnya.
Namun diluar polemik tersebut, Alissa menegaskan proses pemeriksaan terhadap kasus tersebut, baik terhadap Buni Yani maupun Ahok harus dijauhkan dari adanya intervensi politik.
"Ya tapi ini harus sesuai dengan hukum, dan hukumnya tidak boleh tergantung pada kepentingan politik," katanya.
Putri Gus Dur itu pun mendukung pernyataan presiden Joko Widodo terkait adanya aktor politik yang menunggangi perjalanan kasus penistaan agama tersebut.
"Makanya saya setuju ketika presiden menyatakan bahwa ada aktor politik yang mungkin ikut memanfaatkan situasi ini, itu harus disisir dulu lah," katanya.
Pernyataan tersebut ia sampaikan saat menjadi narasumber dalam konferensi pers 'Penegakan Hukum dan Dinamika Proses Demokrasi Indonesia' yang digelar di Restoran Tjikini Lima, Jakarta Pusat, Selasa (15/11/2016).
Acara tersebut membahas mengenai polemik pelanggaran hukum yakni menistakan agama yang diduga dilakukan oleh Ahok.
Polemik tersebut kemudian menjadi efek domino yang membuat presisen Joko Widodo melakukan sejumlah safari politik ke sejumlah institusi hingga partai politik.
Selain Alissa Wahid, konferensi pers tersebut turut dihadiri oleh Direktur Eksekutif INFID Sugeng Bahagijo, Advokasi Manager INFID Beka Ulung Hapsara, Direktur Litbang YLBHI Donny Ardyanto, Direktur Migrant Care Anis Hidayah, serta Pengamat Politik Arie Sujito.
Harian rakyat dan berita untuk rakyat dan kalayak umum, karena rakyat harus mengetahui segala sesuatu yang terjadi dengan tepat akurat, cepat dan terpercaya, Pastikan anda melakukan share dan berkomentar dari tayangan Putri Gus Dur: Ada Manipulasi Agama untuk Politik dalam Video Buni Yani Rakyat.win http://www.rakyat.win/2016/11/putri-gus-dur-ada-manipulasi-agama.html
Post a Comment
This blog needed you to understand the word spam - never spam on this blog, although i will not moderate all of it, but you will learn it yourself, educate yourself