Halloween party ideas 2015


Jakarta- Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) mengecam tindakan represif kepolisian terhadap para anggotanya. Menurut organisasi mahasiswa tersebut, aksi protes KAMMI bertujuan untuk menyuarakan keadilan.

“Mereka menuntut dituntaskannya investigasi terhadap kasus yang mangkrak seperti BLBI, e-KTP, dan kasus hukum lainnya. Apa lacur, yang terjadi, ratusan aktivis KAMMI dibubarkan secara paksa,” kata Koordinator presnas keluarga Alumni KAMMI, M. Najib, dalam rilis yang diterima Kiblat.net, Jumat (26/05).

Menurut penuturan Najib, lima anggotanya mengalami luka akibat pembubaran tersebut. Bahkan salah-satunya adalah seorang perempuan. Polisi diduga telah melakukan pemukulan terhadap korban. Selain itu, tujuh aktivis termasuk KAMMI masih ditahan hingga saat ini.

“Tujuh aktivisnya, termasuk Ketua KAMMI ditangkap. Lima mengalami luka-luka. Salah satu yang mengalami kekerasan adalah perempuan! Polisi memukul perempuan!, sambungnya”

Ia juga menegaskan bahwa Keluarga Alumni KAMMI menilai kepolisian telah bertindak melebihi tugas dan kewenangannya. Menurutnya, sebagai pengayom masyarakat, tindakan polisi seharusnya sesuai dengan Undang-undang Pasal 2 & Pasal 4 UU Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian.

“Dalam kenyataanya saat ini Kepolisian mengutamakam memgayomi rezim dan lingkaran kekuasan daripada melayani dan mengayomi masyarakat, termasuk aktivis KAMMI. Tindakan represif telah membawa institusi kepolisian pada unprofessional conduct,” tegasnya.

Ia juga menilai bahwa Tito Karnavian telah mengembalikan institusi Polri kepada zaman era orde baru. Yaitu menjadi alat kekuasaan untuk memaksakan kehendak dan berupaya mematikan elemen yang kritis terhadap penguasa. Bahkan, ia mengatakan bahwa polisi bertindak tidak adil dalam menyikapi demonstran.

“Kepolisian dibawah kepemimpinan Jenderal Polisi Tito Karnavian secara kasat mata bertindak tidak adil dalam menangani demonstran. Dan beda sekali perlakuan Polti terhadap pendemo yang memuja Jokowi dan mendukung Ahok,” tuturnya.

“Dengan ini, maka kami menuntut Presiden Jokowi memecat Jenderal Polisi Tito Karnavian dari jabatannya atas kepemimpinanya yang tidak pro penegakkan hukum dan kepentingan rakyat, bangsa dan negara,” tukasnya.

from Muslimina http://muslimina.blogspot.com/2017/05/tak-adil-sikapi-demonstran-kammi-desak.html
via berita indonesai berikut ini adalah tag untuk berita hari ini yang sedang anda baca - Muslimina - yang terpampang di situs blogspot milik kita bersama ini, dukung terus perkembangan blog dengan menjadi bagian dari anggota, segeralah bergabung dan follow G+ untuk mendapatkan berita terbaru dan berita yang lebih heboh lainnya di blogspot milik kita bersama ini, terima kasih, semoga artikel ini bisa membantu - Tags - berita indonesia terbaru , indonesia hari ini, informasi berita koran indonesia, edisi majalah indonesia, indonesia dalam berita , indonesia dalam angka, liputan berita terkini, berita harian indonesia, berita politik dan informasi indonesia, indonesia tahun ini, indonesia bulan ini, indonesia dalam minggu ini, sekilas tentang indonesia, update harian indonesia, indonesia dalam blogspot, indonesia dalam data, data indonesia dalam internet, internet dan berita , baca berita hari ini, edisi terbaru blogspot indonesia, indonesia dan isinya, topik indonesia hari ini, mulai hari ini dengan berita, berita pagi indonesia Selamat Beraktivitas , luangan waktu untuk share dan berkomentar.

Post a Comment

This blog needed you to understand the word spam - never spam on this blog, although i will not moderate all of it, but you will learn it yourself, educate yourself

Powered by Blogger.