Materi pelajaran sekolah telah diberikan di dalam kelas, sebagai media pembantu untuk meneruskan dan memudahkan pencarian informasi mengenai tugas tugas sekolah dan untuk menambah pengetahuan siswa atau bahkan untuk guru, maka blog ini memuat beberapa materi sekolah yang mungkin akan berkaitan dengan pelajaran anda dan dapat dipakai sebagai referensi, selamat membaca - materi pelajaran online sekolah sd, smp , sma ini, semoga membantu Manusia berbeda dengan makhluk-makhluk lainnya. Hal pokok yang membedakannya adalah manusia memiliki akal atau kecerdasan otak. Betapapun bodohnya manusia, ia tetap lebih pandai dibandingkan hewan yang paling cerdas. Dengan akalnya, manusia dapat memanfaatkan benda di sekitarnya untuk membantu mempermudah kehidupannya. la dapat menggunakan batang kayu atau bambu sebagai galah untuk memetik sesuatu, menggunakan batu untuk memecah benda yang tak dapat dipecahkan dengan tangan kosong, dan sebagainya. Potongan kayu, bambu, atau batu yang teronggok begitu saja memang bukan budaya, namun bila benda-benda itu dimanfaatkan manusia untuk suatu keperluan maka benda-benda itu merupakan benda budaya.
Sejak zaman pleistosen bawah di Indonesia telah ada jenis-jenis manusia purba seperti Meganthropus paleojavanicus dan beberapa jenis pithecanthropus. Namun, penemuan fosil-fosil makhluk tersebut tidak disertai dengan penemuan alat-alat kebudayaannya. Baru kemudian pada zaman berikutnya (pleistosen tengah) hiduplah manusia purba yang lebih maju, yaitu Pithecanthropus erectus yang menghasilkan kebudayaan Pacitan. Pada zaman berikutnya lagi (pleistosen atas) hiduplah Homo soloensis (Pithecanthropus soloensis) dan Homo wajakensis, yang menghasilkan kebudayaan Ngandong.
Alat-alat kebudayaan Pacitan maupun kebudayaan Ngandong terutama terbuat dari batu yang cara pembuatannya masih kasar. Dalam kebudayaan Ngandong telah ada peralatan terbuat dari tulang dan tanduk. Kedua kebudayaan ini termasuk jenis kebudayaan paleolitikum. Selain di Pacitan dan Ngandong, alat-alat paleolitikum juga ditemukan di beberapa tempat di luar Jawa, misalnya di Sumatra, Sulawesi, Flores, dan Timor. Alat-alat paleolitikum Indonesia oleh Hallam L. Movius Jr. diklasifikasikan menjadi kapak perimbas, kapak penetak, pahat genggam, dan proto kapak genggam.
Ciri-ciri alat-alat batu sebagaimana diklasifikasikan oleh Movius adalah sebagai berikut.
1. Kapak perimbas: tajamannya berbentuk cembung (konveks) atau kadang-kadang lurus, yang dibuat dengan memangkas salah satu sisi pinggiran batu. Kulit batu masih melekat pada sebagian besar permukaan batunya. Kapak perimbas juga disebut chopper atau chopper chopping tool dan dalam bentuk kecilnya disebut serut genggam (scraper).
2. Kapak penetak, alat ini dibuat dari segumpal batu yang tajamannya dibentuk liku-liku melalui penyerpihan yang dilakukan selang-seling pada dua sisi pinggirnya. Alat ini juga disebut chopping tool.
3. Pahat genggam, disebut juga hand axe, berbentuk persegi empat atau empat persegi panjang. Tajamannya dibuat dengan penyerpihan terjal pada permukaan atas menuju ke pinggiran batu.
4. Proto kapak genggam, disebut juga proto hand axe, berbentuk meruncing, kulit batu masih melekat pada pangkal alatnya sebagai tempat pegangan. Tajaman dibuat dengan memangkas salah satu permukaan batu. Alat ini disiapkan dari sebuah serpih besar.
Bagaimana dengan kapak genggam? Kapak genggam (hand axe) merupakan alat batu yang pada kedua belah permukaannya diserpih secara kasar. Di samping itu, masih ada alat-alat lain yang tidak memperlihatkan bentuk-bentuk tertentu, tetapi mempunyai tajaman sebagai hasil pemangkasan sederhana. Alat-alat ini tampaknya digunakan secara langsung tanpa proses pengolahan bentuk terlebih dahulu. Bahan penting untuk membuat perkakas batu adalah batuan kapur kersikan dan tufa kersikan.
Istilah-istilah yang digunakan untuk menentukan jenis-jenis alat batu tersebut tidak menunjuk kepada fungsi perkakas itu, melainkan lebih dimaksudkan untuk mempermudah penggolongan dan deskripsinya.
jangan lupa tambahkan komentar dan berikanlah like atau share pengetahuan anda dan sebarkan apa yang anda baca hari ini, karena barang siapa membantu mendapatkan informasi bagi orang lain , maka dia adalah orang yang berguna , selamat beraktifitas kawan, semoga pelajaran dan artikel diatas dapat membantu menambah wawasan anda, barangkali ada informasi yang kurang atau salah, silahkan komenter dan beri masukan.
Sejak zaman pleistosen bawah di Indonesia telah ada jenis-jenis manusia purba seperti Meganthropus paleojavanicus dan beberapa jenis pithecanthropus. Namun, penemuan fosil-fosil makhluk tersebut tidak disertai dengan penemuan alat-alat kebudayaannya. Baru kemudian pada zaman berikutnya (pleistosen tengah) hiduplah manusia purba yang lebih maju, yaitu Pithecanthropus erectus yang menghasilkan kebudayaan Pacitan. Pada zaman berikutnya lagi (pleistosen atas) hiduplah Homo soloensis (Pithecanthropus soloensis) dan Homo wajakensis, yang menghasilkan kebudayaan Ngandong.
Alat-alat kebudayaan Pacitan maupun kebudayaan Ngandong terutama terbuat dari batu yang cara pembuatannya masih kasar. Dalam kebudayaan Ngandong telah ada peralatan terbuat dari tulang dan tanduk. Kedua kebudayaan ini termasuk jenis kebudayaan paleolitikum. Selain di Pacitan dan Ngandong, alat-alat paleolitikum juga ditemukan di beberapa tempat di luar Jawa, misalnya di Sumatra, Sulawesi, Flores, dan Timor. Alat-alat paleolitikum Indonesia oleh Hallam L. Movius Jr. diklasifikasikan menjadi kapak perimbas, kapak penetak, pahat genggam, dan proto kapak genggam.
Ciri-ciri alat-alat batu sebagaimana diklasifikasikan oleh Movius adalah sebagai berikut.
1. Kapak perimbas: tajamannya berbentuk cembung (konveks) atau kadang-kadang lurus, yang dibuat dengan memangkas salah satu sisi pinggiran batu. Kulit batu masih melekat pada sebagian besar permukaan batunya. Kapak perimbas juga disebut chopper atau chopper chopping tool dan dalam bentuk kecilnya disebut serut genggam (scraper).
2. Kapak penetak, alat ini dibuat dari segumpal batu yang tajamannya dibentuk liku-liku melalui penyerpihan yang dilakukan selang-seling pada dua sisi pinggirnya. Alat ini juga disebut chopping tool.
3. Pahat genggam, disebut juga hand axe, berbentuk persegi empat atau empat persegi panjang. Tajamannya dibuat dengan penyerpihan terjal pada permukaan atas menuju ke pinggiran batu.
4. Proto kapak genggam, disebut juga proto hand axe, berbentuk meruncing, kulit batu masih melekat pada pangkal alatnya sebagai tempat pegangan. Tajaman dibuat dengan memangkas salah satu permukaan batu. Alat ini disiapkan dari sebuah serpih besar.
Bagaimana dengan kapak genggam? Kapak genggam (hand axe) merupakan alat batu yang pada kedua belah permukaannya diserpih secara kasar. Di samping itu, masih ada alat-alat lain yang tidak memperlihatkan bentuk-bentuk tertentu, tetapi mempunyai tajaman sebagai hasil pemangkasan sederhana. Alat-alat ini tampaknya digunakan secara langsung tanpa proses pengolahan bentuk terlebih dahulu. Bahan penting untuk membuat perkakas batu adalah batuan kapur kersikan dan tufa kersikan.
Istilah-istilah yang digunakan untuk menentukan jenis-jenis alat batu tersebut tidak menunjuk kepada fungsi perkakas itu, melainkan lebih dimaksudkan untuk mempermudah penggolongan dan deskripsinya.
jangan lupa tambahkan komentar dan berikanlah like atau share pengetahuan anda dan sebarkan apa yang anda baca hari ini, karena barang siapa membantu mendapatkan informasi bagi orang lain , maka dia adalah orang yang berguna , selamat beraktifitas kawan, semoga pelajaran dan artikel diatas dapat membantu menambah wawasan anda, barangkali ada informasi yang kurang atau salah, silahkan komenter dan beri masukan.
Post a Comment
This blog needed you to understand the word spam - never spam on this blog, although i will not moderate all of it, but you will learn it yourself, educate yourself