Halloween party ideas 2015


Rakyat.win ~ Beritaenam.com, Jateng - Media sosial menjadi media bagi orang untuk berinteraksi dengan orang lain, dan membagikan sesuatu. Namun penggunaan media sosial kerap melampaui batas, dan merugikan orang lain. Sebagian orang menggunakannya untuk menyebarkan kebencian, fitnah, dan ini sangatlah buruk. Seperti yang dilakukan seorang perempuan berjilbab bernama Syaibah Mawal. Ia menghina Kyai Haji Maimoen Zubair (88), Pimpinan Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang, Jawa Tengah melalui komentarnya di media sosial Facebook.

"Terkait postingan saya soal bpak kh.maimun zubair yg saya tdk sependapat mohon maaf seluas2nya dan sebesar2nya,saya kebawa emosi..andai ni suatu dosa besar mohon dibukakan pintu maaf..tlong di share yaa..triakasih," tulis Syaibah Mawal di Facebook.


Meski sudah meminta maaf melalui Facebook, ibu rumah tangga tersebut tetap dikecam netizen. Netizen menganggap alumni SMA Al Falahiyah tersebut tidak mengerti etika dan tidak menghormati ulama. Karena terus menerus dikecam, perempuan tersebut sampai curhat panjang lebar di Facebook.

"Udah doonk jgan diteror ma invitan yg gk kenal,.sya kan posting tu emosi ktika pujaan saya ditampar secara tdk lgsung. lgsung aj kan manusia bodohmah ngata2in,marah dan bla2 tanpa pikir pnjang.tnggalny ngedekem bae dikmar,laki jrang ngajak ngbrol,capek m krjaan rumah dan anak kecil liat fb eh kbtulan ada yg mnurut sya gk masuk akal lntas aj marah membabi buta tnpa tau tu org spa gmn dan sbg apa..jgan ditangkep ya,klo ditangkep anak sya ma spa?mo krja aja bgung buat jgain anak,gda uangkan buat bayar pengacara ato ngurus surat2nya..buat shabat pngikutnya saya mohon maaf ya,maaf skali..sperti sya bnyak bljar dr ini,hrus menahan emosi lbih bnyak sabar lg..trimaksih," tulis Syaibah Mawal.

Akhirnya, Syaibah Mawal dengan di antar suami dan anak, mendatangi tempat Mbah Maimoen -- Ketua Dewan Syuro Partai Persatuan Pembangunan -- di Rembang. Foto Syaibah Mawal yang diantar Banser NU ke rumah Mbah Maimoen tersebar luas di media sosial.

Postingan Syaibah diduga karena tidak bisa menerima sikap Mbah Maimoen atas kasus Gubernur Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Mbah Maimoen mengatakan Ahok sudah meminta maaf dan sebaiknya masyarakat jangan membesar-besarkan kasusnya lagi. Jika amarah dapat diredam, persatuan dapat tetap dijaga. Lalu, Syaibah Mawal memposting tulisan yang kemudian membuat dia dikecam warga media sosial.


"sesat nii orang jgn diikutin yg bginian,kcuali klo islam lo cm KTP cm diakui negara bkan Allah.kitab suci dihina kok mnta maaf slsai,goblog.dah mau msuk liang lahat aj msih keblingerr," tulis Syaibah Mawal pada 5 November, pukul 11.06.

Sebelumnya Gus Mus juga dimaki oleh seorang pemuda bernama Pandu Wijaya. Melalui Twitternya, Komisaris Utama PT. Adhi Karya Fadjroel Rachman mengungkapkan bahwa Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatuh Tholibin, K. H. Moh. Mustofa Bisri atau Gus Mus, bersedia bertemu dengan Pandu Wijaya di Rembang, Jawa Tengah, Jumat (25/11/2016). Pandu merupakan pegawai berstatus kontrak di Adhi Karya yang pernah berkomentar kasar kepada Gus Mus. Dia didampingi keluarganya bertemu Gus Mus untuk minta maaf.

"Alhamdulillah, Kyai Gus Mus @gusmusgusmu bersedia bertemu Pandu. Terimakasih Kyai. cc: @AdhiKaryaBUMN @PEDOMAN_id," tulis Fadjroel di Twitter.

Fadjroel pun ikut meminta maaf kepada Gus Mus atas nama pribadi dan BUMN yang dipimpinnya.

"Atas nama pribadi dan @AdhiKaryaBUMN saya ucapkan MOHON MAAF SEBESAR-BESARNYA kepada @gusmusgusmu atas ucapan tak pantas karyawan kami - FR," tulis Fadjroel.

Melalui akun Twitter pula Gus Mus menulis bahwa dia memaklumi perilaku Pandu sebagai orang yang masih muda.

"Tidak ada yg perlu dimaafkan, Mas Fadjroel. Kesalahannya mungkin hanyalah menggunakan 'bahasa khusus' di tempat umum. Maklum masih muda," tulis Gus Mus.

Perkara ini berawal ketika Gus Mus menulis di Twitter untuk mengomentari kabar Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI demonstrasi pada 2 Desember yang salah satunya akan dilakukan dengan cara salat Jumat di jalan raya.

"Kalau benar, wah dalam sejarah Islam sejak zaman Rasulullah SAW baru kali ini ada BID'AH sedemikian besar. Dunia Islam pasti heran," demikian salah satu isi kultwit Gus Mus.

Setelah membaca twit Gus Mus, Pandu melalui akun Twitternya menjawab dengan kalimat kasar.

"@gusmusgusmu Dulu gk ada aspal Gus di padang pasir, wahyu pertama tentang shalat jumat jga saat Rasullullah hijrah ke Madinah. Bid'ah ndasmu!" tulis Pandu.

Komentar Pandu kemudian menuai kecaman. Karena dia bersikap kasar dengan tokoh muslim teladan negeri ini.

Sampai akhirnya, PT. Adhi Karya memberikan peringatan kepada Pandu karena melakukan hal yang tidak pantas.

Sumber: Beritaenam.com

Harian rakyat dan berita untuk rakyat dan kalayak umum, karena rakyat harus mengetahui segala sesuatu yang terjadi dengan tepat akurat, cepat dan terpercaya, Pastikan anda melakukan share dan berkomentar dari tayangan Heboh! Menghina Mbah Maimoen Sesat dan Goblok, Wanita Ini Dijemput Banser NU Untuk Meminta Maaf Rakyat.win http://www.rakyat.win/2016/11/heboh-menghina-mbah-maimoen-sesat-dan.html

Post a Comment

This blog needed you to understand the word spam - never spam on this blog, although i will not moderate all of it, but you will learn it yourself, educate yourself

Powered by Blogger.