Halloween party ideas 2015


Seandainya saja sebaliknya, kejadian penghinaan rasis yg menimpa Gubernur Nusa Tenggara Barat, Tuan Guru Haji Muhammad Zainul Majdi di bandar udara internasional Changi Singapura dengan kata-kata: Dasar Indo! Dasar Indonesia! Dasar Pribumi! Tiko! oleh Steven Hadisurya Sulistyo, seorang bocah ingusan warga negara Indonesia juga itu menimpa pada Gubernur yg warga keturunan Cina, seheboh apakah negeri kita jadinya?

Seandainya saja sebaliknya, ada warga negara Indonesia bukan keturunan (sebut saja Bunga) kemudian memaki Gubernur keturunan (sebut saja Mawar) dengan perkataan: Dasar Sipit! Dasar Tiongkok! Dasar Cina! Babi! Tentu sangat-sangat tidak karuan hebohnya negeri kita hari ini. Mulai dari pemberitaan media hingga proses hukum terhadap pelaku penghinaan rasis tersebut.

Untungnya, kejadian itu menimpa seorang Gubernur shalih, santun nan pemaaf. Jiwa Islamisnya, Nasionalisnya, kepemimpinannya, keksatriaannya, begitu luar biasa. Dan seperti biasa, media hingga aparat penegak hukum pun diam seribu bahasa. Seakan-akan tidak terjadi apa-apa. Jika saja menimpa pada Gubernur arogan, kasar, penista agama. Seperti biasa, pelakunya bisa digelandang layaknya terduga teroris atau makar terhadap negara jadinya dan diberitakan setiap hari setiap saat dengan berbagai label ini itunya oleh media.

Entah kenapa dengan bangsa kita ini? Arogansi rasial dari warga keturunan (sebetulnya saya tidak ingin ada yg mengistilahkan warga pribumi atau pun keturunan, namun apa daya, mereka yg memulai) akhir-akhir ini begitu terasa. Seakan-akan mereka di atas angin. Mampu berlindung dari jeratan hukum. Berlindung di balik sebuah topeng Bhineka Tunggal Ika, toleransi, dan sejuta istilah lainnya yg yg berujung dengan tirani minoritas.

Di sisi lain, inveriority complex dari warga pribumi juga begitu terasa. Lemah. Tersudutkan. Serba salah. Bahkan, di awal-awal kabar mengenai penghinaan rasial terhadap Gubernur NTB ini muncul, banyak yg langsung meragukannya. Sementara jika sebaliknya seandainya terjadi pada Gubernur yg dihina secara rasial, langsung berontak dan heboh sedemikian rupa.

Ada apa dengan negeri ini? Ada apa dengan warga negaranya?

Pasti ada pemicunya. Dan kita tahu sendiri apa sebab pemicu dari arogansi rasial yg terjadi akhir-akhir ini oleh mereka-mereka. Apa perlu kita habisi saja pemicunya sekarang juga?!

Saya marah? Tentu saja! Sesiapa yg tidak marah atau tidak tersinggung dengan peristiwa penghinaan rasial terhadap warga negara Indonesia oleh warga negara Indonesia, terjadi di negara tetangga pula, sungguh perlu diragukan ke-Indonesia-annya!

Oleh Azzam Mujahid Izzulhaq

from Muslimina http://muslimina.blogspot.com/2017/04/seandainya-yang-menimpa-tgb-menimpa.html
via berita indonesai berikut ini adalah tag untuk berita hari ini yang sedang anda baca - Muslimina - yang terpampang di situs blogspot milik kita bersama ini, dukung terus perkembangan blog dengan menjadi bagian dari anggota, segeralah bergabung dan follow G+ untuk mendapatkan berita terbaru dan berita yang lebih heboh lainnya di blogspot milik kita bersama ini, terima kasih, semoga artikel ini bisa membantu - Tags - berita indonesia terbaru , indonesia hari ini, informasi berita koran indonesia, edisi majalah indonesia, indonesia dalam berita , indonesia dalam angka, liputan berita terkini, berita harian indonesia, berita politik dan informasi indonesia, indonesia tahun ini, indonesia bulan ini, indonesia dalam minggu ini, sekilas tentang indonesia, update harian indonesia, indonesia dalam blogspot, indonesia dalam data, data indonesia dalam internet, internet dan berita , baca berita hari ini, edisi terbaru blogspot indonesia, indonesia dan isinya, topik indonesia hari ini, mulai hari ini dengan berita, berita pagi indonesia Selamat Beraktivitas , luangan waktu untuk share dan berkomentar.

Post a Comment

This blog needed you to understand the word spam - never spam on this blog, although i will not moderate all of it, but you will learn it yourself, educate yourself

Powered by Blogger.