Sebuah informasi intelijen yang 'membocorkan' hasil Rakor Kominpus Kepala BIN Jenderal Budi Gunawan terkait aksi demo 4 November lalu dan kasus Basuki T Purnama (Ahok), beredar di media sosial. Pihak BIN menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar alias hoax.
"Itu tidak benar. Kalau informasi tersebut bukan dari Deputi-VI BIN yakni saya sendiri, itu dipastikan tidak benar," ujar Deputi-VI BIN Bidang Komunikasi dan Informasi Sundawan saat dikonfirmasi detikcom, Kamis (27/11/2016).
Sundawan mengatakan, segala informasi berkaitan dengan BIN hanya satu pintu yakni dari Deputi VI BIN.
Berikut pernyataan resmi dari Deputi-VI BIN tentang berita atau informasi BIN di media sosial tersebut:
1. Bersama ini disampaikan kepada masyarakat, bahwa telah beredar berita-berita atau informasi di media sosial tentang hasil Rakor Kominpus di Jakarta, terkait perkembangan situasi dan kondisi nasional.
2. Mengingat situasi dan kondisi politik saat ini masih dipengaruhi oleh euforia proses hukum atas Basuki Tjahaja Purnama (BTP), maka memungkinkan pihak-pihak tertentu memanfaatkan momentum yang ada untuk menyampaikan berita-berita yang tidak benar.
3. Setiap informasi yang keluar dari BIN harus melalui satu pintu yaitu dari Deputi-VI BIN selaku penanggung jawab bidang Komunikasi dan Informasi BIN, sehingga berita atau informasi di luar mekanisme tersebut bukan berasal dari BIN.
4. Deputi-VI BIN meminta kepada masyarakat agar tidak terprovokasi oleh berita-berita di media sosialyang simpang siur dan tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Sebelumnya beredar informasi soal hasil Rakor Kominpus Jakarta Kabin Jenderal Budi Gunawan di media sosial. Informasi tersebut disebarluaskan oleh sebuah akun Facebook Alif Al Hafidz.
Terkait akun facebook tersebut, Sundawan menegaskan bahwa orang tersebut bukan anggota BIN. "Bukan, saya tidak tahu itu siapa. Mana ada orang intel membocorkan informasi intelijen ke publik seperti itu," ungkap Sundawan.
Meski begitu, Sundawan mengatakan belum berpikir untuk mengambil langkah hukum terhadap penyebar informasi hoax itu. "Yang penting sekarang kami menyampaikan kepada publik jangan mempercayai informasi yang sumbernya tidak resmi," tandasnya.
Akun Facebook Alif Al Hafidz itu memposting hasil Rakor Kominpus teleconference Ka-BIN Jenderal Budi Gunawan di statusnya. Ada 11 poin hasil 'Rakor Kominpus' yang disebarkan akun tersebut.
Salah satunya yakni "Kelompok yang ada saat ini ada 2 pok yaitu: Pok yg murni menuntut hukum dan Pok yg menginginkan makar," tulis akun facebook Ali Al Hafidz pada poin ke enam. (detik)
from Muslimina http://muslimina.blogspot.com/2016/11/beredar-informasi-intelijen-soal-kasus.html
via berita indonesai berikut ini adalah tag untuk berita hari ini yang sedang anda baca - Muslimina - yang terpampang di situs blogspot milik kita bersama ini, dukung terus perkembangan blog dengan menjadi bagian dari anggota, segeralah bergabung dan follow G+ untuk mendapatkan berita terbaru dan berita yang lebih heboh lainnya di blogspot milik kita bersama ini, terima kasih, semoga artikel ini bisa membantu - Tags - berita indonesia terbaru , indonesia hari ini, informasi berita koran indonesia, edisi majalah indonesia, indonesia dalam berita , indonesia dalam angka, liputan berita terkini, berita harian indonesia, berita politik dan informasi indonesia, indonesia tahun ini, indonesia bulan ini, indonesia dalam minggu ini, sekilas tentang indonesia, update harian indonesia, indonesia dalam blogspot, indonesia dalam data, data indonesia dalam internet, internet dan berita , baca berita hari ini, edisi terbaru blogspot indonesia, indonesia dan isinya, topik indonesia hari ini, mulai hari ini dengan berita, berita pagi indonesia Selamat Beraktivitas , luangan waktu untuk share dan berkomentar.
Post a Comment
This blog needed you to understand the word spam - never spam on this blog, although i will not moderate all of it, but you will learn it yourself, educate yourself