Pengamat dan sekaligus kolomnis kebangsaan yahudi, Zvi Bar'el memprediksi rezim kudeta Mesir dibawah kepemimpinan Abdel Fattah As-sisi akan segera berakhir, ditandai dengan wafatnya salah seorang donatur utamanya, raja Abdullah.
Dalam tulisan yang dimuat koran Hareetz edisi Senen 26/01/2015, Zvi menyebut kerajaan Saudi Arabia sedang diterpa konflik internal memperebutkan tahta kerajaan pasca meninggalnya raja Abdullah, yang pada akhirnya dimenangkan oleh Salman bin Abdul Aziz, saudara mendiang raja Abdullah bin Abdul Aziz. Situasi tersebut diperkirakan akan berdampak terhadap dukungan Saudi Arabia kepada Mesir, termasuk rencana bantuan kepada Mesir yang terancam batal.
Menurut Zvi, raja Salman akan menempuh langkah politik berbeda dengan pendahulunya, raja Abdullah. Raja Salman menurut Zvi akan memberikan pelajaran kepada As-sisi bagaimana peliknya mengatur sebuah negara. Selama ini As-sisi dimata raja Salman seperti anak manja yang selalu dilayani dan didukung oleh Saudi, baik secara politk atau finansial.
Raja Abdullah semasa hidupnya terkenal sebagai pemimpin Arab yang sangat getol mendukung kudeta di Mesir. Tahun lalu raja Abdullah memberikan sumbangan dana kepada Mesir sebesar USD 1 Milyar. Tidak hanya bantuan finansial, secara politik mendiang raja Abdullah juga mendukung As-sisi dengan mengajak negara Arab lainnya ikut mendukung presiden kudeta tersebut, salah satu dukungan teranyar dari Abdullah ketika menjadi mediator perdamaian Mesir dan Qatar yang pada akhirnya kandas.
Zvi meneruskan, faktor utama runtuhnya rezim militer Mesir adalah ketidak mampuan As-sisi mengelola negara dengan baik, terutama bidang ekonomi dan keamanan. As-sisi dinilai telah gagal mencukupi kebutuhan pokok rakyat Mesir. Masalah kelangkaan gas juga menjadi faktor utama, rakyat Mesir harus antri panjang untuk mendapatkan satu tabung gas. Faktor lainnya yang dinilai menjadi penyebab berakhirnya rezim militer Mesir adalah kegagalan As-sisi menepati janjinya untuk menciptakan sejuta tempat tinggal bagi rakyat Mesir. Pada awalnya proyek tersebut sebagiannya akan dibiayai oleh Uni Emirate Arab dan Saudi Arabia, namun hingga hari ini masih sebatas rencana.
Zvi juga menyorot pemilu legislatif yang akan digelar Mesir, menurut Zvi rezim militer akan memanipulasi hasil suara, agar parlemen mendatang dikuasai oleh pendukung kudeta, demi memenuhi syahwat politik As-sisi. Seperti yang diketahui, komisi pemilihan umum Mesir menyediakan 420 kursi bagi calon legislatif dari independen, dari 567 total jumlah kursi. Diprediksi calon independen akan diisi oleh pendukung As-sisi. (Hasmi)
*Sumber: http://ift.tt/1CeptLa
from Muslimina http://ift.tt/1K1qTb4
via berita indonesai berikut ini adalah tag untuk berita hari ini yang sedang anda baca - Muslimina - yang terpampang di situs blogspot milik kita bersama ini, dukung terus perkembangan blog dengan menjadi bagian dari anggota, segeralah bergabung dan follow G+ untuk mendapatkan berita terbaru dan berita yang lebih heboh lainnya di blogspot milik kita bersama ini, terima kasih, semoga artikel ini bisa membantu - Tags - berita indonesia terbaru , indonesia hari ini, informasi berita koran indonesia, edisi majalah indonesia, indonesia dalam berita , indonesia dalam angka, liputan berita terkini, berita harian indonesia, berita politik dan informasi indonesia, indonesia tahun ini, indonesia bulan ini, indonesia dalam minggu ini, sekilas tentang indonesia, update harian indonesia, indonesia dalam blogspot, indonesia dalam data, data indonesia dalam internet, internet dan berita , baca berita hari ini, edisi terbaru blogspot indonesia, indonesia dan isinya, topik indonesia hari ini, mulai hari ini dengan berita, berita pagi indonesia Selamat Beraktivitas , luangan waktu untuk share dan berkomentar.
Post a Comment
This blog needed you to understand the word spam - never spam on this blog, although i will not moderate all of it, but you will learn it yourself, educate yourself