Halloween party ideas 2015









Perseteruan antara KomisiPemberantasan Korupsi (KPK) dengan Polri bukan sebuah peristiwa yang kebetulan, tetapi sengaja dibuat atau diseting dengan cara yang luar biasa.



Siapa yang membuat atau merancangnya, menurut Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof Dr Ahmad Syafii Ma’arif, secara kasat mata publik sudah bisa menebaknya.



Sayangnya, Buya Syafii Ma’arif tidak menyebut siapa yang berada di balik kasus KPK vs Polri.



Sebaliknya, Syafii Ma’arif sepakat kalau KPK harus dipantau oleh lembaga khusus yang independen.



"Harus itu, supaya tidak menjadi lembaga super body. Saya akan usulkan itu dan harus lembaga independen yang terdiri dari berbagai unsur masyarakat termasuk LSM, akademisi, dan aktivis lainnya," tegas Syafii Ma’arif.



Sebelumnya Rektor Universitas Muhammdiyah Yogyakarta, Prof Bambang Cipto memberi pernyataan bahwa akademisi dan seluruh civitas akademika PTM mendukung KPK, agar tetap bekerja secara maksimal dalam memberantas korupsi sesuai dengan cita-cita Muhammadiyah.



"Kami prihatin dengan rivalitas lembaga penegak hukum dan akhirnya justru menguntungkan para koruptor," ucap Bambang Cipto.



Bambang Cipto juga menyampaikan empat poin dukungan yakni, bahwa rivalitas lembaga penegak hukum dan akhirnya justru menguntungkan koruptor.



Oleh karena mereka meminta kepada KPK dan Polri untuk bisa menahan diri dan tidak saling menjatuhkan martabat lembaga dengan tetap menjalankan tugas sesuai fungsi masing-masing.







Kedua, KPK dan Polri untuk melakukan penegakan hukum sesuai dengan ketentuan perundangan dan mampu membebaskan diri dari berbagai tekanan dan kepentingan politik.



Ketiga, memberi dukungan moral kepada KPK dan menentang segala macam bentuk upaya kriminalisasi terhadap KPK.



Serta meminta Presiden sebagai kepala negara dengan segala kekuasaannya untuk bisa bersikap tegas dengan bertanggung jawab menyelesaikan kegaduhan politik antara KPK dan Polri sehingga memberikan suasana yang tenang.



Sedangkan Pimpinan Pusat Aisyiyah Noordjanah Djohantini juga menyampaikan bahwa komunitas perempuan Muhammadiyah, sikapnya untuk memberikan dukungan penuh kepada KPK agar fokus terhadap pemberantasan korupsi.



"Lebih dari 15 juta warga Asyiyah seluruh Indonesia menaruh harapan yang begitu tinggi kepada lembaga KPK untuk membersihkan Indonesia dari koruptor," ujarnya.



Dikatakan, sejak hari Jumat bangsa telah dipertontokan adanya upaya gangguan terhadap pemberantasan korupsi, baik secara individu maupun secara kelembagaan dengan cara yang sistematis.



Untuk itu sebagai perempuan Muhammadiyah menyatakan bergabung dengan seluruh rakyat Indonesia untuk menyatakan Save KPK.



























































Sumber: beritasatu





from Suaranews http://ift.tt/15El8Tq

via Berita Indonesia, SuaraNews, semua artikel resmi dari suaranews, silahkan kunjungi website suaranews untuk mendapatkan informasi dan berita yang lebih lengkap. nikmati terus informasi terbaru dan berita aktual lainnya juga. selamat beraktivitas

Post a Comment

This blog needed you to understand the word spam - never spam on this blog, although i will not moderate all of it, but you will learn it yourself, educate yourself

Powered by Blogger.