Kisah Mengharukan Pensiunan Dokter Asal Pekanbaru Ini Ikut Aksi Bela Islam | Berita Indonesia Hari Ini
"Demo? Serius, Pa?", spontan saya mempertanyakan keseriusan ayah saya - yang tidak muda lagi, bahkan sudah lama pensiun.
To be honest, setersinggung dan terusiknya keimanan saya, yang masih belajar Islam, saya hanyalah warga jakarta kebanyakan yang (sok) sibuk, berkutat dengan pekerjaan dan kemacetan parah yang tidak ada habisnya... (Ini Jakarta, bung!).
Finally, saya putuskan untuk ikut demo (there's always a first time for everything, right?) dengan agenda suci: mengawal ayah saya yang mengawal fatwa MUI tentang penistaan agama.
Dan dini hari itu saya meluncur ke rumah sakit, hendak memasang akses sentral pasien anak yang dilaporkan muntah hijau dan perut distensi. "Wah, gawat nih, sempat nggak ke bandara menjemput ortu..." benak saya. (ya, ortu khusus naik penerbangan pertama pku-jkt di hari bersejarah kemarin.
How cool is that?). Tiba di icu, pasien tampak tenang. Saya cek perutnya, lemas dan tidak kembung. Selang lambung jernih. "Ya dok, semalam ada kentut dan pup. Muntah hijau sudah tidak ada..."
Alhamdulillah, Allah bantu dan beri jalan...
Di bandara, hati saya berdesir, melihat banyak rombongan berpakaian putih-putih baru tiba, tanpa ada yang mengkoordinir.
Saat saya dan ortu hendak naik mobil. Ada seorang bapak setengah baya yang kebingungan, tertinggal dari rombongannya.
"Saya baru tiba dari Makassar, ini mau cari damri untuk ke Istiqlal", ujar si bapak dengan logat yang kental.
Spontan kami menawarkan tumpangan di mobil kami. Sedikit berdesakan, tapi ada perasaan hangat menyelinap di dada. Ukhuwah ini, Islamic brotherhood, kita adalah bersaudara...
Perjalanan lancar ke Istiqlal, sepanjang jalan kami melihat mobil2 membawa makanan dan minuman gratis untuk para pendemo... Spontanitas yang menyentuh. Mobil kami sempat distop pak polisi.
"Arah Gambir macet parah, pak". Demi melihat kami yang berpakaian putih, bahkan ayah siap dengan ikat kepalanya, pak polisi mempersilahkan kami lewat, menuju Istiqlal.
Ditulis oleh Dokter Yogi Prawira,
putra dari Dokter Pramudjo Ismail Abdulgani
[islamedia.id]
from Muslimina http://muslimina.blogspot.com/2016/11/kisah-mengharukan-pensiunan-dokter-asal.html
via berita indonesai berikut ini adalah tag untuk berita hari ini yang sedang anda baca - Muslimina - yang terpampang di situs blogspot milik kita bersama ini, dukung terus perkembangan blog dengan menjadi bagian dari anggota, segeralah bergabung dan follow G+ untuk mendapatkan berita terbaru dan berita yang lebih heboh lainnya di blogspot milik kita bersama ini, terima kasih, semoga artikel ini bisa membantu - Tags - berita indonesia terbaru , indonesia hari ini, informasi berita koran indonesia, edisi majalah indonesia, indonesia dalam berita , indonesia dalam angka, liputan berita terkini, berita harian indonesia, berita politik dan informasi indonesia, indonesia tahun ini, indonesia bulan ini, indonesia dalam minggu ini, sekilas tentang indonesia, update harian indonesia, indonesia dalam blogspot, indonesia dalam data, data indonesia dalam internet, internet dan berita , baca berita hari ini, edisi terbaru blogspot indonesia, indonesia dan isinya, topik indonesia hari ini, mulai hari ini dengan berita, berita pagi indonesia Selamat Beraktivitas , luangan waktu untuk share dan berkomentar.

Post a Comment
This blog needed you to understand the word spam - never spam on this blog, although i will not moderate all of it, but you will learn it yourself, educate yourself