PB, JAKARTA – Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah biasanya disingkat dengan APBD di Provinsi DKI Jakarta saat ini, masih menjadi “kekuasaan” Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot selaku Gubernur dan Wakil Gubernur.
Walaupun keduanya sudah terbukti kalah dalam Pilkada DKI Jakarta, dari rivalnya, Anies – Sandi namun jabatan keduanya masih berlaku hingga bupan oktober mendatang, dan itu artinya, APBD DKI Jakarta hingga pada anggaran perubahan masih dibahas oleh Ahok-Djarot.
Hal itu menjadi kesempatan bagi Ahok untuk mengamankan sejumlah pekerjaan atau proyek yang masih dibawah kekuasaan cenkeramannya.
“Artinya, untuk APBD 2017, mereka berdua masih bisa melakukan hal-hal yang sifatnya menguntungkan bagi mitra kerja mereka, yang sudah terlanjur menjadi pemenang tender,” ujar Bastian Simanjuntak, Presiden Gerakan Pribumi Indonesia atau Geprindo.
Menurut Bastian, proyek-proyek yang sifatnya multi year dan nilainya yang mencapai trilyunan sudah dipastikan akan dipaksakan tetap berjalan, sementara proyek-proyek yang dibawah itu akan tetap dipaksakan sesuai dengan kebijakan mereka.
“Ahok seakan-akan ingin menunjukkan kepada masyarakat jika anggaran APBD yang dikuncinya itu, untuk kepentingan masyarakat, saya yakin tidak demikian,” ujar Bastian sambil mengingatkan ketika beberapa kejadian yang memperlihatkan bagaimana keluarga seakan-akan adalah bagian dari pemprov hingga bisa seenaknya mengatur rapat.
“Ada proyek bernilai trolyunan rupiah, seperti Proyek Revitalisasi Kota Tua, lalu ada lagi yang lebih parah, soal proyek yang mereka namakan proyek lelang onsolidasi,” ujarnya.
Proyek Lelang Konsolidasi ini, adalah lelang dari beberapa proyek yang nilainya kecil lalu digabungkan menjadi satu hingga nilai proyek mencapai ratusan milyar.
“Mereka lakukan itu untuk mematikan perusahaan-perusahaan kecil yang notabene adalah milik para pribumi,” ujar Bastian kesal karena hal itu sudah mereka lakukan sejak tahun 2016 lalu.
Kepala Badan Pengadaan Barang dan Jasa DKI Jakarta pada APBD tahun 2016, Blesmiyanda sempat mengatakan, untuk proyek paket beberapa pembangunan sekolah digabungkan menjadi satu, dan menjadi 4 paket hingga proyek tersebut mencapai nilai, Rp.1,5 trilyun.
“Bayangkan ditahun 2016 lalu saja itu baru satu Dinas, dan saya bisa pastikan masih banyak dari dinas lainnya, dan yang pasti tahun 2017 ini, pasti lebih gila lagi lelang konsolidasi ini,” ujarnya, yang sangat meyakini jika alasan penguncian APBD tersebut untuk mengamankan para pemenang tender yang jelas-jelas menjadi mitra Ahok.
Keyakinan Bastian tersebut seperti yang banyak beredar video-video penandantanganan dengan beberapa mitra kerja. Bahkan Bastian yakin jika semua lelang pada tahun 2017 akan dilakukan sebelum Ahok-Djarot turun dari jabatannya.
(Jall)
Semua berita terbaru akan terus disajikan dalam blog brainbodymind, selamat membaca, dan jangan lupa untuk terus berlanganan blog ini.
Post a Comment
This blog needed you to understand the word spam - never spam on this blog, although i will not moderate all of it, but you will learn it yourself, educate yourself