Halloween party ideas 2015


TAHUKAH Anda, mengapa rezim saat ini begitu percaya diri mengkriminalisasi ulama dan aktifis? Karena rezim telah memiliki alat pembenar berupa rujukan putusan pengadilan.

Persoalan ketika rezim Jokowi sangat ketakutan dengan aksi bela Islam yang dipelopori GNPF MUI menuntut Ahok penista agama ditangkap dan dipenjarakan, merembet mendongkel kekuasaannya.

Ketakutan Jokowi begitu berlebihan. Sebab fokus tuntutan umat penjarakan Ahok belaka. Kesalahan fatal rezim terlalu melindungi dan sangat vulgar sebagai timses pemenangan Ahok dalam pilkada DKI. Persoalan semakin melebar ketika Ahok divonis penjara, rezim Jokowi melakukan tindakan balas dendam secara membabi buta melakukan penangkapan ulama dan aktifis.

Banyaknya indikasi kesewenang-wenangan terhadap umat Islam, sewajarnya isu negatif menerpa rezim Jokowi sebagai neo-komunis dan antek Cina

Bukannya menyadari kesalahannya, rupanya rezim mengantisipas dengan menyeret Bambang Tri pengarang buku 'Jokowi Undercover' yang membongkar jati diri Jokowi sebagai keturunan PKI. Penjatuhan Vonis 3 tahun penjara terhadap Bambang Tri oleh pengadilan, selanjutnya dipakai menjadi legitimasi rezim menggebuk musuh-musuhnya anti PKI.

Genderang pengganyangan terhadap aktifis anti PKI pun dimulai, korbannya sudah berjatuhan satu persatu. Ustaz Alfian Tanjung yang menyatakan ada rapat PKI di Istana ditangkap dan ditahan oleh kepolisian.

Pertanyaan kita berikutnya, mengapa institusi kepolisian dipimpin jenderal muda Tito Carnavian begitu jumawa melakukan penyimpangan hukum dan tidak lagi memperdullikan nilai-nilai demokrasi.
Ingat 212 ketika Tito menghembuskan tuduhan makar. Meski menurut pengakuannya dasar tuduhan didapati dari Google, juga telah dibantah keras oleh Puspen Mabes TNI, Menhan maupun Menkopohulkam. Namun penangkapan ulama dan aktifis atas tuduhan makar terus berlanjut sampai saat ini. Kasus kakak adik Rijal Jamran tetap diproses di pengadilan.

Pembiaran penyelewengan inilah melahirkan penyimpangan hukum yang lebih mengerikan di kemudian hari. Ustad M. Al Khaththath Ketua FUI dan Zainudian Arsyad Aktifis mahasiswa ditangkap dengan tuduhan makar. Serta penangkapan dan penahanan terhadap aktifis anti PKI.

Segala penyelewengan dan penyimpangan hukum ini puncaknya dengan ditersangkakannya Imam Besar umat Islam Habib Rizieq dengan tuduhan pornografi. Tuduhan dinilai sangat mengada-ada dalam sepanjang sejarah penegakan hukum Indonesia.

Sekarang tinggal kita, diam semakin tertindas atau bersikap (lawan).

Martimus Amin
Pengamat hukum dan politik [rmol]


from Muslimina http://muslimina.blogspot.com/2017/05/diam-semakin-tertindas-atau-bersikap.html
via berita indonesai berikut ini adalah tag untuk berita hari ini yang sedang anda baca - Muslimina - yang terpampang di situs blogspot milik kita bersama ini, dukung terus perkembangan blog dengan menjadi bagian dari anggota, segeralah bergabung dan follow G+ untuk mendapatkan berita terbaru dan berita yang lebih heboh lainnya di blogspot milik kita bersama ini, terima kasih, semoga artikel ini bisa membantu - Tags - berita indonesia terbaru , indonesia hari ini, informasi berita koran indonesia, edisi majalah indonesia, indonesia dalam berita , indonesia dalam angka, liputan berita terkini, berita harian indonesia, berita politik dan informasi indonesia, indonesia tahun ini, indonesia bulan ini, indonesia dalam minggu ini, sekilas tentang indonesia, update harian indonesia, indonesia dalam blogspot, indonesia dalam data, data indonesia dalam internet, internet dan berita , baca berita hari ini, edisi terbaru blogspot indonesia, indonesia dan isinya, topik indonesia hari ini, mulai hari ini dengan berita, berita pagi indonesia Selamat Beraktivitas , luangan waktu untuk share dan berkomentar.

Post a Comment

This blog needed you to understand the word spam - never spam on this blog, although i will not moderate all of it, but you will learn it yourself, educate yourself

Powered by Blogger.