Halloween party ideas 2015

yulianis(12)_1

PB, JAKARTA – Berawal dari cuitan Profesor Romli Atmasasmita yang membongkar seluruh cara dan sepak terjang Indonesia Corruption Watch (ICW) terkait dengan aliran dana mereka yang didapat dari berbagai sumber yang kebanyakan berasal dari hasil yang justru melawan hukum.

Cuitan Romli langsung membuat gerah Kepala Koordinator Divisi Monitoring Hukum dan Peradilan ICW, Emerson Yuntho yang dikenal sebagai salah satu pendukung Jokowi.

Namun Emerson tidak bisa berbalik membantah cuitan Romli, soal aliran dana ICW. Lalu Emerson mencoba menyerang dan memfitnah pribadi Romli dengan mengatakan jika ketua LPIKP hanyalah orang stress karena tidak lolos masuk sebagai Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK.

emersonNamun balasan kepada Emerson justru datang dari salah satu mantan anak buah terpidana korupsi Wisma Atlet Muhammad Nazarudin. Yulianis rupanya ikut gerah dengan sikap Emerson yang justru tidak mau mengakui sepak terjang ICW yang tidak memberantas korupsi, namun membiarkan.

Aduh mas…. temen2 mas udah tau penyimpangan yg terjadi di dlm KPK, waktu itu saya, rosa, bu lili LPSK datang ke ICW berkeluh kesah…. Tapi ICW diam…… sekarang…. sy bingung…. ada apa dgn ICW????? Kok diam aja????? Skr teman2 sy masuk penjara krn diamnya kalian.” Tulis Yulianis yang merasa jika perjuangannya untuk membantu rekannya yang namanya dipakai oleh Nazarudin untuk melakukan korupsi hanyalah “mainan” oleh ICW

Kekesalan Yulianis diakibatkan lembaga yang dianggap bisa membantu untuk memperjuangkan keberadaan teman-temannya agar tidak terkena penjara, karena hanyalah korban dari pemanfaatan Nazarudin. Justru diam dan membiarkan semua rekan Yulianis masuk ke dalam penjara.

Rupanya cuitan Yulianis terkait dengan sikap ICW yang justru membiarkan rekannya dipenjara, mendapat respon dari penggagas Angket KPK di DPR RI, Fahri Hamzah, “Mbak yulianis harus membuka kelakuan “menyembunyikan penyimpangan dalam lembaga negara”. Itu kerjaan LSM plat merah macam ICW…” membalas postingan Yulianis.

Yulianis sendiri sudah berjuang 4 tahun lamanya untuk bisa membebaskan ke tujuh rekannya, “Saya akan terus bersuara sampai teman2 saya di bebaskan dari penjara, dibebaskan dr kerugian negara, di bebaskan dr denda pengadilan.” 

Namun Yulianis tidak menampik jika mereka telah melakukan kesalahan, namun kesalahan tersebut dikarenakan ketidaktahuan dan awamnya mereka yang hanyalah sebagai pesuruh kantor.

Kami memang salah, kami tdk menampik, tapi….. tlglah yg adil😢😢😢 ada yg dulunya cuma ob, staf biasa, petugas foto copy,” tulis Yulianis yang berjanji akan terus memperjuangkan kondisi rekannya, yang rata-rata menerima hukuman 10 tahun ke atas.

(Jall)


Semua berita terbaru akan terus disajikan dalam blog brainbodymind, selamat membaca, dan jangan lupa untuk terus berlanganan blog ini.

Post a Comment

This blog needed you to understand the word spam - never spam on this blog, although i will not moderate all of it, but you will learn it yourself, educate yourself

Powered by Blogger.