Halloween party ideas 2015




Salah satu dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) adalah ramainya stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) milik asing karena masyarkat menganggap selisih harganya yang tidak terlalu jauh.



Setidaknya, hal itu terlihat dari jumlah masyarakat yang mengisi bahan bakar kendaraannya di SPBU Total (Perancis) di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Tangerang dan SPBU Shell (Belanda) di Jalan Raya Serpong KM 7, Kota Tangsel, Banten



Seperti dikutip dari JPNN, Ahmad Fuad (36), pemilik SPBU Total di Jalan Jenderal Sudirman mengakui, sejak harga BBM bersubsidi naik, omzet penjualan bisnisnya meningkat.



“Awalnya, kami hanya menjual 700 liter per hari, setelah ada kenaikan harga BBM bersubsidi, menjual 1.500 sampai 2.000 liter per hari,” kata Fuad seperti yang dilansir Radar Banten (Grup JPNN.com), Minggu (30/11).





emnb_81_5160982 Fuad mengatakan, BBM untuk diesel punya pangsa pasar sendiri karena banyak yang beli untuk industri atau pabrik. “Ya kami senang, penjualan meningkat. Dulu, masyarakat ragu mengisi ke SPBU Total,” katanya.



Di tempat lain, pengelola SPBU Shell yang tidak ingin disebutkan namanya juga mengaku, penjualannya mengalami kenaikan meskipun tidak signifikan. Sebelumnya, SPBU Shell hanya menjual 6.000 liter per hari, tapi saat ini, bisa menjual 9.000 liter per hari.



“Meski tak banyak, tapi memang ada kenaikan sejak harga BBM bersubsidi dinaikkan pemerintah pusat,” katanya.



Fajar Ariyadi (33), warga Tangerang, yang mengisi bahan bakar kendaraannya di SPU Shell, Jalan Raya Serpong KM 7, mengakui jika dia beralih ke SPBU Shell karena selisih harga BBM bersubsidi setelah dinaikkan dengan Shell sedikit. “Harganya tak beda jauh. Sekarang, saya mah pake apa saja. Ke Shell juga oke,” ujarnya.



Diketahui, di SPBU Pertamina, harga premium Rp8.500 per liter, sedangkan pertamax Rp9.950 per liter. Sementara, harga performance 92 di SPBU Total Rp10.200 per liter dan harga super di SPBU Shell Rp9.950 per liter.



SPBU Pertamina yang biasanya menjual premium 20 ton per hari, kini hanya 15 ton per hari. Sementara, penjualan pertamax mengalami kenaikan. Sebelumnya, menjual dua ton per hari, saat ini, bisa menjual lima sampai tujuh ton per hari.



Salah seorang aktivis netizen, Jonru, menyindiri kebijakan ini dalam statusnya.



"Terima kasih Jokowi, telah menaikkan harga BBM. Sekarang harga kita bersaing, jadi orang2 kini banyak yang membeli BBM di SPBU kami. Sekali lagi terima kasih atas kerjasamanya.

NB: Kalau SPBU Pertaminia jadi sepi, tak usah khawatir. Kami siap membeli BUMN Anda itu, kok. Seperti Indosat dulu. Masih ingat, kan?"

Tertanda,

Shell

Total

Petronas

#Status_Parodi



[yq]



from Muslimina http://muslimina.blogspot.com/2014/11/alhamdulillah-dulu-penjualan-kami-cuma.html

via berita indonesai berikut ini adalah tag untuk berita hari ini yang sedang anda baca - Muslimina - yang terpampang di situs blogspot milik kita bersama ini, dukung terus perkembangan blog dengan menjadi bagian dari anggota, segeralah bergabung dan follow G+ untuk mendapatkan berita terbaru dan berita yang lebih heboh lainnya di blogspot milik kita bersama ini, terima kasih, semoga artikel ini bisa membantu - Tags - berita indonesia terbaru , indonesia hari ini, informasi berita koran indonesia, edisi majalah indonesia, indonesia dalam berita , indonesia dalam angka, liputan berita terkini, berita harian indonesia, berita politik dan informasi indonesia, indonesia tahun ini, indonesia bulan ini, indonesia dalam minggu ini, sekilas tentang indonesia, update harian indonesia, indonesia dalam blogspot, indonesia dalam data, data indonesia dalam internet, internet dan berita , baca berita hari ini, edisi terbaru blogspot indonesia, indonesia dan isinya, topik indonesia hari ini, mulai hari ini dengan berita, berita pagi indonesia Selamat Beraktivitas , luangan waktu untuk share dan berkomentar.

Post a Comment

This blog needed you to understand the word spam - never spam on this blog, although i will not moderate all of it, but you will learn it yourself, educate yourself

Powered by Blogger.