Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Robert Haryanto Watratan SH SSos MH mengklarifikasi dan telah meminta maaf kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Riau, terkait aksi brutal yang dilakukan beberapa anggota Kepolisian dalam penyerangan sejumlah mahasiswa di Mushalla Assyakirin Kantor RRI Jalan Sudirman, Pekanbaru, Riau dengan menggunakan sepatu di dalam rumah ibadah. Hal itu dinilai sebagai bentuk penistaan.
Kepada GoRiau.com, Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Robert Haryanto Watratan SH SSos MH, melalui Kasat Intel Kompol Bainar, mengatakan kedatangannya ke MUI Provinsi Riau, untuk mengklarifikasi dan menyatakan permitaan maaf kepada umat Islam melalui MUI Provinsi Riau, terkait penyerangan pengunjuk rasa di dalam Mushalla Assyakirin RRI yang terjadi Selasa sore (25/11/2014) lalu.
”Iya, kita datang untuk mengklarifikasi dan meminta maaf atas kejadian yang terjadi didalam Mushala RRI beberapa waktu yang lalu,” kata Kasat Intel.
Ketika ditanyakan, apakah benar pihak kepolisian juga akan mengklarifikasi ke MUI Kota Pekanbaru, ”Ya, rencananya klarifikasi juga ke MUI Kota Pekanbaru,” ucapnya.
Sementara itu, Prof Dr H Muhdini MA melalui humas MUI Provinsi Riau Abdurahman, kepada wartawan melalui telepon selulernya membenarkan tentang klarifikasi dan permintaan maaf pihak Kepolisian terkait kejadian tersebut.
“Ya, Kapolresta Pekanbaru datang dan mengklarifikasi dan meminta maaf atas kejadian tersebut,” tuturnya.
Penyerangan mahasiswa oleh Polisi ini terjadi Selasa sore (25/11) lalu, saat mahasiswa yang melakukan aksi demo di RRI dibubarkan paksa oleh petugas karena dinilai tidak memiliki izin atau tidak menyampaikan surat pemberitahuan sebelum melakukan aksi.
Karena ketakutan banyaknya mahasiswa yang dipukuli Polisi, maka sebagian mahasiswa berlindung di dalam Mushalla yang ada di samping kantor RRI.
Ternyata pihak polisi tetap melakukan pengejaran terhadap mahasiswa yang bersembunyi dan masuk kedalam Mushalla tanpa menanggalkan sepatunya.
Polisi masuk ke dalam Mushalla dan menginjak-nginjak sajadah dan lantai tempat beribadah umat Islam.
Atas insiden ini, selain puluhan mahasiswa terluka tindak brutal polisi yang menerobos masuk kedalam tempat suci tersebut lengkap dengan sepatu dan juga menyebabkan lemari kecil tempat penyimpanan sajadah dan Al-Quran rusak.
Sumber: fimadani
from Suaranews http://ift.tt/1y2zM1u
via Berita Indonesia, SuaraNews, semua artikel resmi dari suaranews, silahkan kunjungi website suaranews untuk mendapatkan informasi dan berita yang lebih lengkap. nikmati terus informasi terbaru dan berita aktual lainnya juga. selamat beraktivitas
Post a Comment
This blog needed you to understand the word spam - never spam on this blog, although i will not moderate all of it, but you will learn it yourself, educate yourself