Halloween party ideas 2015













Oleh: Hary Hary



Ada pilihan saat banyak orang membenci Anda: mengabaikan mereka, menyerang balik, atau introspeksi. Karena tak ada asap bila tak ada api. Rasa benci pun punya alasan tersendiri. Walaupun kita tak bisa membuat semua orang suka dengan Anda, tapi bila yang membenci Anda cukup massif, rasanya tak bisa mengabaikan begitu saja kebencian mereka itu. Anda perlu membuka diri untuk memahami mengapa mereka membenci Anda.



Sebuah tulisan tentang mengapa Jokowi dibenci menggelitik saya. Tulisan itu bernada defensif dan counter attack. Menyerang membabi buta pihak-pihak yang dituduhnya selama ini sebagai pembenci jokowi permanen. Kesalahan ada pada mereka yang membenci, bukan pada Jokowi. Karena mereka dengki dan iri dengan kesuksesan Jokowi.



Ibaratnya, seperti anak remaja yang berkendara ugal-ugalan. Ketika diingatkan, dia malah bilang, "ah bilang aja kalo lu iri sama motor gw yang keren."



Ingin rasanya menyampaikan kepada penulis itu, "Jujurlah, mengapa Jokowi dibenci?"



Objek tulisan ini adalah pada Jokowi. Sosok yang dicinta oleh satu kelompok, dan dibenci kelompok lain. Kadang dicinta dengan melewati akal sehat, dan dibenci juga tanpa akal sehat. Tapi banyak juga yang mengapresiasi dengan jujur, dan konsisten mengkritik dengan kejujuran.



Saya mengamati beberapa alasan orang tidak menyukai Jokowi. Dan saya coba angkat tulisan ini dengan jujur, bukannya malah menyalahkan pihak yang tidak menyukai Jokowi.



1. Harapan yang Berlebihan



Terlalu berharap rentan membuat seseorang kecewa. Terutama kalau ekspektasinya tak menemukan realita. Ada yang berharap Jokowi benar-benar menuntaskan masalah di DKI, saat ia menjadi gubernur. Tapi kenyataannya dua masalah Jakarta - kemacetan dan banjir - belum tuntas saat Jokowi menjadi Presiden.



Terbaru, masyarakat banyak berharap kehidupan yang lebih baik saat mereka menyeret langkah menuju TPS untuk mencoblos foto Jokowi pada pilpres lalu. Kenyataan yang mereka temukan saat ini, kehidupan menjadi lebih sulit karena harga BBM naik, harga sembako naik, harga gas naik, TDL akan naik, tarif kereta akan naik, dan lain sebagainya.



2. Terlalu Menggampangkan Masalah



Bukankah Jokowi sendiri yang bilang "Kelihatannya gak sulit-sulit amat atasi macet dan banjir Jakarta"? Jokowi sendiri yang bilang "panggil programmer, 2 minggu kelar". Jokowi juga pernah bilang, "besok langsung ngecor" mengomentari pembangungan monorel yang terkatung-katung hingga sekarang.



Caranya menyepelekan masalah membuat orang yang berpikir sehat tidak suka. Akibatnya, kata-katanya sering diungkit dan ditagih. Sementara bagi yang lain, bisa menumbuhkan harapan yang berlebihan yang suatu saat bisa mengantarkannya pada kekecewaan kepada Jokowi.



3. Terlalu Diekspos Media








Bayangkan, Jokowi kencing pun diberitakan oleh media. Jokowi makan arem-arem, diberitakan oleh media. Jangan salahkan kalau orang pun muak dengan ekspos media yang berlebih. Dan saat orang-orang ini merasakan kinerja Jokowi tidak baik, (macet banjir tetap ada, harga-harga mahal) makin mendapat "kompor" untuk tidak menyukai Jokowi. "Kerja gak ada, pencitraan berlebihan," begitu nilai mereka.



Over ekspose oleh media ini juga yang membuat orang terlalu berharap kepada Jokowi, dan rentan memicu kekecewaan.



4. Dibela Berlebihan Oleh Pendukungnya



Kita potret kejadian baru-baru ini saat harga BBM dinaikkan. Bayangkan, beberapa pendukung Jokowi rela menjadi "Mario Teguh" terhadap orang yang mengeluhkan kenaikan harga BBM di social media. "Rokok bisa kebeli, masa BBM naik 2000 gak mampu?" Kata-kata semisal ini membuat mereka yang mengeluh menjadi semakin berang. Orang sedang kesal lalu balik disalahkan, akan membuat kekesalannya semakin menjadi.



Kadang pendukung Jokowi juga meledek orang yang mengeluh itu dengan kata-kata sok miskin, inginnya selalu disubsidi seumur hidup. Tentu fatal meledek orang yang sedang kesal. Atau seperti perkataan yang tenar dari seorang pendukung Jokowi, "anggap saja sedekah."



5. Dinilai Berbohong



Saya amati, mereka yang tidak menyukai Jokowi karena menilai Jokowi kedapatan berbohong. Misalnya pada kasus transjakarta, Jokowi pernah bilang bahwa sudah lapor KPK. Tetapi KPK membantah, Ahok membantah. Akhirnya beberapa pihak menilai Jokowi berbohong.



Itu hanya satu kasus dari beberapa yang lain. Sampai-sampai dunia socmed ramai oleh tagar #ebola yang merupakan singkatan "Eh, boong lagi" untuk menyindir Jokowi.



6. Dinilai Mengingkari Janji



Ada pihak yang menilai Jokowi ingkar janji soal kabinet ramping. Juga ingkar soal pengangkatan Jaksa Agung, janji menteri pendidikan dari kalangan PGRI, dan beberapa hal lain. Publik juga menilai Jokowi ingkar janji saat maju mencalonkan diri jadi presiden. Menurut mereka, Jokowi pernah berjanji untuk komitmen menjabat gubernur DKI Jakarta selama 5 tahun.



7. Dinilai Khianat Saat Diberi Amanah



Ada sebagian pihak yang berpendapat bahwa amanah harus dituntaskan satu periode penuh. Kita tahu, Jokowi belum selesai menjabat sebagai walikota Solo, lalu loncat menjadi gubernur DKI. Dan belum selesai menjabat gubernur DKI, loncat menjadi presiden. Beberapa pihak beranggapan ini adalah bentuk pengkhianatan terhadap amanah, dan hanya berorientasi kekuasaan.



8. Caranya Menjawab Masalah Tidak Disukai



Kata-kata "ra urus", "ra mikir", dan "bukan urusan saya" begitu populer dan sampai menjadi branding untuk Jokowi. Begitulah kenyataan publik menilai, sebagaimana publik melekatkan pernyataan "prihatin" kepada mantan presiden SBY.



Jokowi juga dianggap sebagai "tukang ngeles", terutama ketika ia berkata "saya tidak menaikkan BBM, cuma mengalihkan subsidi".



Itulah yang dapat saya sarikan dari bermacam alasan orang-orang tidak menyukai Jokowi. Orang-orang itu tidak hanya berasal dari partai tertentu, atau pendukung koalisi tertentu. Banyak yang tak terafiliasi partai, hanya massa mengambang yang memang murni kecewa oleh Jokowi.



Itulah pengamatan saya di lapangan. Mohon bersikap jujur, apakah pembaca juga menemukan fenomena yang sama? Balik menyalahkan pihak yang membenci menurut saya bukanlah penilaian yang jujur, dan malah membuat kebencian pada Jokowi semakin menjadi.











from Suaranews http://ift.tt/1Cm8oi7

via Berita Indonesia, SuaraNews, semua artikel resmi dari suaranews, silahkan kunjungi website suaranews untuk mendapatkan informasi dan berita yang lebih lengkap. nikmati terus informasi terbaru dan berita aktual lainnya juga. selamat beraktivitas

Post a Comment

This blog needed you to understand the word spam - never spam on this blog, although i will not moderate all of it, but you will learn it yourself, educate yourself

Powered by Blogger.