Berdasarkan penelitian Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) pada 2013, terdapat 1.001 tayangan kekerasan yang tersebar di semua TV di Indonesia. Tayangan kekerasan tersebut seharusnya tidak boleh ditonton remaja.
"Akibatnya kemerosotan akhlak dan moral terjadi pada generasi muda. Bahkan banyak anak-anak dan remaja melakukan kekerasan dan tindakan asusila," ujar anggota Bidang Pendidikan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Artini Suparno di Jakarta, Senin (26/1/2015).
Agar terhindar dari pengaruh buruk media massa, katanya, dibutuhkan kompetensi literasi media yang menangani dampak buruk dari media massa.
Artinya, remaja harus melek media untuk bisa mengerti apa yang ditayangkan terkadang buruk dan tidak pantas untuk ditiru. Salah satunya, remaja memiliki literasi media melalui pelatihan-pelatihan.
Sementara delapan organisasi yang melakukan gerakan literasi media atau melek media, yaitu Masyarakat Peduli Media (MPM), Remotivi, Yayasan Sahabat Cahaya, Jurnal Celebes.
"Sebagai bentuk kepedulian masyarakat terhadap media, diperlukan sikap kritis dalam mengenali dampak media" katanya.
Sumber: pelitaonline
from Suaranews http://ift.tt/1CJlNzP
via Berita Indonesia, SuaraNews, semua artikel resmi dari suaranews, silahkan kunjungi website suaranews untuk mendapatkan informasi dan berita yang lebih lengkap. nikmati terus informasi terbaru dan berita aktual lainnya juga. selamat beraktivitas
Post a Comment
This blog needed you to understand the word spam - never spam on this blog, although i will not moderate all of it, but you will learn it yourself, educate yourself