JAKARTA – Indonesia sudah lepas dari belenggu subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang selama bertahun-tahun menyandera dana pembangunan nasional. Lepasnya belenggu ini tidak terlepas dari kebijakan yang diambil oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Alhasil, saat ini ketersediaan anggaran atau ruang fiskal mencapai sekira Rp230 triliun.
Dengan ruang fiskal yang mencapai Rp230 triliun dari kebijakan ini akan dialihkan untuk mengejar pembangunan sektor infrastruktur, mendorong sektor pertanian hingga energi.
Kebijakan ini membuat harga BBM jenis Premium sudah lepas ke pasar atau mengikuti pergerakan harga minyak dunia, namun untuk Solar masih diberikan subsidi tetap (fixed subsidy) sebesar Rp1.000 per liter. Tercatat, harga BBM Premium saat ini dibanderol Rp6.600-Rp6.700 per liter, sedangkan Solar dibanderol Rp6.400 per liter.
Dalam wawancara khusus dengan MNC Media Grup, Jokowi memaparkan kebijakan penghapusan subsidi BBM ini walaupun banyak menuai pro dan kontra. Selain itu, Jokowi berani mengambil kebijakan yang banyak dikatakan orang akan menurunkan popularitas mantan gubernur DKI Jakarta tersebut.
Menurut Jokowi, dirinya tidak takut akan kehilangan popularitas dari kebijakan apa yang diambilnya. Pasalnya, permasalahan subsidi BBM ini sudah menjadi akar permasalahan yang jika tidak diselesaikan akan membuat masalah baru.
“Sekarang kita lihat ada subsidi BBM sebelumnya setahun hampir Rp300 triliun. Setelah kita lihat subsidi lari kemana 84 persen ke orang kaya yang pegang mobil. Bener ndak? 16 persen yang enggak punya. Subsidi seharusnya ke yang tidak punya,” tegas Jokowi.
Jokowi menambahkan, dengan kebijakan penghapusan subsidi BBM ini dapat mengalihkan penggunaan subsidi dari sektor konsumtif ke yang lebih produktif
“Masa setiap hari kita bakar,” sebut Jokowi.
Jokowi menjelaskan, subsidi yang dialihkan ke sektor produktif ini seperti memberikan bantuan di sektor pertanian, kelautan hingga infrastruktur.
“Alat pertanian ke petani. Setiap desa kita berikan traktor, benih dan pupuk, kemudian untuk nelayan mesin kapal alat pendingin ikan, kemudian juga usaha mikro kecil. Itu yang benar. Juga untuk infrastruktur, akan memberikan dampak harga konektifitas antar kota provisi lebih mudah,” papar Jokowi.
Jokowi pun menjelaskan, kebijakan ini tidak sepenuhnya melepas harga BBM di pasaran, tetapi masih memberikan subsidi untuk BBM jenis Solar.
“Tidak, kan masih ada di subsidi, Solar masih. Itu masuk logikanya, kalau enggak masuk ya enggak kita alihkan,” tukasnya.
sumber:beritaterkait.com
from Suaranews http://ift.tt/1yOTb1O
via Berita Indonesia, SuaraNews, semua artikel resmi dari suaranews, silahkan kunjungi website suaranews untuk mendapatkan informasi dan berita yang lebih lengkap. nikmati terus informasi terbaru dan berita aktual lainnya juga. selamat beraktivitas
Post a Comment
This blog needed you to understand the word spam - never spam on this blog, although i will not moderate all of it, but you will learn it yourself, educate yourself