Halloween party ideas 2015


Terjadi Upaya Pemurtadan Berkedok Wisata Gratis ke Monas











Upaya pemurtadan dengan memakai kedok wisata gratis ke Monas Jakarta yang dialami warga Sentul Bogor dibenarkan pengasuh Pondok Pesantren Fajrul Salam, KH Mukhtar Kusumaatmaja. Peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (2/11/2014) lalu.



“Beberapa hari sebelum hari kejadian, kami sudah curiga dengan acara wisata gratis ke Monas itu. Hal-hal yang gratis itu pasti ada sesuatunya. Kami curiga itu. Acara ini dibiayai oleh seorang pengusaha yang tinggal di sini,” ujar Kiai Mukhtar Senin (29/12/2014) seperti dikutip Hidayatullah.



Kemudian pihak Ponpes Fajrul dan beberapa tokoh Islam setempat pun mendatangi satu persatu warga yang telah mendaftar ikut. Jumlah warga yang terdaftar berjumlah sekitar 600 orang. “Kami meminta warga agar membatalkan ikut ke Monas. Kami jelaskan bahwa acara itu dicurigai sebagai pemurtadan terselubung. Panitia menyiapkan 10 bus besar. Namun, ada dua bus yang kosong. Karena beberapa warga yang kami datangi memutuskan untuk tidak ikut,” kata Kiai Mukhtar.



Untuk mengetahui apa yang terjadi di Monas, maka mereka pun mengirim orang untuk melihat langsung acara wisata gratis di Monas itu. “Dan benar saja, dari informasi orang yang kami utus ternyata di Monas adalah acara kebaktian. Bahkan warga disemprot air yang kami yakini itu air baptis. Kami ada bukti-buktinya,” ujar Kiai Mukhtar.



Di acara tersebut juga terdapat stand untuk curhat, dimana orang akan dipegang pundaknya, lalu diminta untuk menceritakan masalahnya dan diberi perkataan seperti kalimat-kalimat pemberkatan. Sementara pada acara di panggung, terdapat beberapa orang yang membuat kesaksian telah sembuh dari sakitnya karena mukjizat Tuhan.



Dalam acara itu juga diisi oleh Nafa Urbach (artis yang murtad pada 2007 lalu), Patudu Manik (penyanyi lagu rohani Kristen), dan Joe Saint Loco (vokalis band beragama Nasrani).








Mendapat informasi itu, ulama setempat pun bertindak cepat. Pimpinan Ponpes Fajrul Salam menunggu kepulangan bis yang membawa rombongan warga Sentul dari Monas.



“Kami tunggu mereka di tempat mereka berangkat pagi hari ke Monas. Mereka pulang dari Monas sekitar jam 13,” lanjut Kiai Mukhtar.



Kemudian bus rombongan yang membawa warga itu pun mulai. “Kami lalu naik bus rombongan warga itu sebelum mereka turun. Di dalam bus itu kami menjelaskan tentang acara di Monas yang ternyata pemurtadan. Setelah kami jelaskan warga terperangah. Karena memang banyak warga yang tidak menyadari bahwa mereka telah dimurtadkan. Akhirnya di dalam bus itu kami mensyahadatkan kembali mereka,” ujar Kiai Mukhtar.



Sebelum turun dari bis, barang-barang yang diberikan ke peserta saat acara diperiksa. Ternyata barang-barang tersebut terdapat lambang salib, ada kalimat Indonesia makmur, dan diselamatkan.



Lebih jauh, warga yang ikut acara itu juga dijanjikan akan diajak jalan-jalan ke Jogja dan Bali jika acara di Monas itu diaanggap sukses.



Ulama pun sudah melaporkan tindakan pemurtadan umat Islam ini pada Polres Bogor. Namun sejauh ini belum ada tindak lanjut dari kepolisian.























































Sumber: fimadani





from Suaranews http://ift.tt/1xb1VDC

via Berita Indonesia, SuaraNews, semua artikel resmi dari suaranews, silahkan kunjungi website suaranews untuk mendapatkan informasi dan berita yang lebih lengkap. nikmati terus informasi terbaru dan berita aktual lainnya juga. selamat beraktivitas

Post a Comment

This blog needed you to understand the word spam - never spam on this blog, although i will not moderate all of it, but you will learn it yourself, educate yourself

Powered by Blogger.