Perang dingin antara Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta akhirnya sampai pada tahap akhir. Siang tadi, DPRD akan menggelar rapat pimpinan (rapim) dengan fraksi-fraksi untuk membahas tentang pengajuan impeachment (pemakzulan) terhadap Ahok.
Meski begitu, Ahok tetap santai menanggapi isu impeachment tersebut. Menurutnya, dengan diadakannya rapim tersebut, maka masyarakat akan tahu siapa yang sebenarnya memanipulasi data APBD.
"Ya enggak apa-apa. Nanti kita jawab di forum terbuka biar semua melihat, semua masyarakat tahu. Kita punya hak jawab ko. Tenang saja. Silakan saya di impeach, yang penting foto saya tetap di foto Gubernur," kata Ahok santai di Balai Kota, Jakarta, Senin (16/2).
Ahok menambahkan, bahwa DPRD memiliki hak untuk mengimpeach semua pejabat daerah. Namun Ahok meyakini kalau dirinya tetap akan menjadi Gubernur DKI Jakarta. Menurutnya, dengan bukti dana Rp 8,8 triliun yang dia pegang, Ahok bisa membuktikan pihak mana yang sebenarnya memanipulasi data.
"DPRD juga harus hati-hati kalau dicek juga pajaknya berapa, mereka hidup mewah juga akan ketahuan," ancam balik Ahok ketika hendak pergi ke Graha Auditorium BKKBN Pusat, Halim Perdanakusuma, Jakarta, untuk memberikan sambutan dan arahan dalam rangka pelaksanaan pembinaan dan konsolidasi BPMPKB dengan petugas pelaksana dan pengelola program BPMPKB Provinsi DKI Jakarta.
Namun sayangnya, baik Ahok maupun DPRD tidak ada yang mau menunjukan data APBD yang mereka miliki. Sehingga sampai saat ini tidak bisa dibuktikan pihak mana yang melanggar.
Bahkan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, M. Taufik tidak bisa memastikan kapan DPRD akan menunjukan data APBD yang mereka miliki. Dia hanya berdalih ketika ditanyai soal APBD. "Ya pokonya nanti kita bongkar semuanya," ucap Taufik di Gedung DPRD, Minggu, (15/2).
Sebelumnya, alasan utama diajukannya impeachment adalah APBD yang dipegang oleh Kemendagri merupakan berkas ilegal. Menurut Taufik, berkas yang diberikan bukanlah berkas APBD yang sudah melewati proses administrasi dan prosedur.
"Dia ngasih berkas yang masih mentah. Itukan nipu namanya. Melanggar UU Kemendagri no.37, makanya dibalikin ke Kemendagri. Kemendagri itu kan berpedoman kepada aturan," tutur Taufik dengan nada tinggi.
Bukan hanya itu, DPRD juga akan membahas tentang sikap Ahok yang tidak sesuai dengan sikap yang seharusnya dimiliki oleh petinggi negara. "Apa itu sabotase, curiga sama anak buahnya, marah-marah sama PLN. Dia tidak seharusnya seperti itu. Namanya semau-mau gubernur ini. Dia pikir ini toko kelontong. Anda yang ngajuin Anda juga yang mengesahkan. Ini negara lho, bukan toko kelontong," tegas Taufik.
Taufik menambahkan, pihaknya tidak ingin membuat perseteruan antara DPRD dengan Ahok semakin memanas, melainkan hanya untuk meluruskan siapa yang sebenarnya memanipulasi data APBD. menurutnya, hal itu bisa merugikan masyarakat atas manipulatif data tersebut.
Sumber : Merdeka
from Suaranews http://ift.tt/1AdKiDa
via Berita Indonesia, SuaraNews, semua artikel resmi dari suaranews, silahkan kunjungi website suaranews untuk mendapatkan informasi dan berita yang lebih lengkap. nikmati terus informasi terbaru dan berita aktual lainnya juga. selamat beraktivitas
Post a Comment
This blog needed you to understand the word spam - never spam on this blog, although i will not moderate all of it, but you will learn it yourself, educate yourself