Setelah kader Banteng, Effendi Simbolon, berani menyeruduk Presiden Joko Widodo dengan menyebutnya presiden prematur, sejumlah orang dari jaringan Pro-demokarasi (Prodem) meminta Jokowi mengundurkan diri.
“Rakyat menagih janji-janji Jokowi, tapi malah diberi beban. Harga-harga naik. Kalau tidak mampu, Presiden Jokowi mundur saja,” kata orator Prodem Iwan Samule dalam aksi demonstrasi di DPR, Selasa (27/1).
Menurut Iwan, dalam 100 hari memerintah, Jokowi telah mengkhianati janjinya untuk melakukan revolusi mental. Jokowi disebutnya justru pro asing, aseng dan asong.
“Privatisasi, pencabutan subsidi, deregulasi dan pasar bebas, fenomena ini sangat berlawanan dengan janji-janjinya mewujudkan cita-cita Trisakti dan Nawacita,” jelasnya.
Iwan juga menyorot suramnya penegakan hukum dan pemberantasan kasus korupsi. Di tengah aksi KPK vs Polri, Jokowi justru mengambil kesempatan dengan diam-diam memperpanjang ijin Freeport dan pencabutan larangan ekspor bahan mentah yang merugikan negara.
“Lebih baik mundur daripada diturunkan rakyat,” tukasnya.
Sebelumnya, Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Effendi Simbolon menyebut ini saat yang tepat bagi siapapun yang berniat menjatuhan pemerintahan Jokowi-JK. Sebab, pemerintahan Jokowi-JK memiliki banyak celah untuk dimakzulkan oleh lawannya.
"Siapapun yang berniat menjatuhkan Jokowi, saatnya sekarang. Karena begitu banyak celahnya dan mudah-mudahan dua-duanya (Jokowi-JK) yang jatuh," katanya di Universitas Paramadina, Senin (26/1).
Sumber: rimanews
from Suaranews http://ift.tt/1LC3IHM
via Berita Indonesia, SuaraNews, semua artikel resmi dari suaranews, silahkan kunjungi website suaranews untuk mendapatkan informasi dan berita yang lebih lengkap. nikmati terus informasi terbaru dan berita aktual lainnya juga. selamat beraktivitas
Post a Comment
This blog needed you to understand the word spam - never spam on this blog, although i will not moderate all of it, but you will learn it yourself, educate yourself