Halloween party ideas 2015













Bila ada kemauan, pasti ada jalan. Prinsip optimis itu benar-benar dipegang Andi (35), salah seorang pedagang kreatif lapangan (PKL), di Ibu Kabupaten Agam, Lubuk Basung, seperti disampaikannya Jumat (27/2) malam, di tempat usahanya, Jalan Tuanku Nan Renceh, Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.



Andi, sejak usia muda gemar bertualang. Petualangannya bukan saja di Indonesia,tetapi sampai ke negeri jiran, Malaysia. “Masa lajang, saya palala,” ujarnya, sambil melayani pembeli.



Sebagai TKI di Malaysia, Andi mengaku tidak pernah “kanai alua.” Karena ia mengaku Orang Minang, yang banyak akal, berpantang “kena alua.”



Sifat palalanya akhirnya redup juga, setelah berumah tangga. Lelaki atletis kelahiran Banda Baru, Lubuk Basung itu berhasil “dijinakkan” gadis Tengkong-Tengkong, Sungai Jariang, masih dalam Kecamatan Lubuk Basung, beberapa tahun lalu.



“Kini saya punya tanggungan, makanya tidak mungkin malala juga,”ujarnya.



Bosan sudah jadi anak buah orang,kini ia ingin merasakan jadi juragan. Pilihannya adalah berusaha sendiri. Berbagai usaha telah dicobanya, namun ia jatuh cinta pada usaha martabak. Tetapi bukan sembarangan martabak, tetapi Martabak Mini Afrika.








Beruntung, ia suka bertualang di dunia maya. Alias internet. Di internetlah ia menemukan resep makanan yang diberi nama Martabak Mini Afrika.



Martabak buatan Andi memang mini, tidak lebar seperti layaknya sebuah martabak. Masalah jenis ini mirip kue mangkuk, namun rasa dan proses memasaknya sama sekali tidak sama.



Martabak “madein” Andi memiliki 9 rasa. Seperti rasa pisang, stroberi, cokelat, pandan, bluberi, keju, atau campuran semua itu.



Ia mengaku mulai membuka warung martabaknya pukul 14.00 Wib, sampai jauh malam. Pelanggannya beragam sejak dari anak-anak, remaja, orang dewasa, dan manula, dari segala tingkatan sosial.



Harganya pun terjangkau warga kelas bawah. Hanya Rp10.000/kotak, isi 4 buah martabak mini. Rasanya, itulah yang menjadi daya tarik pembeli, di samping keramah-tamahan Andi.



“Enak, kami sekeluarga nyaris tiap sore mampir ke kedai Andi, karena anak-anak dan bapak mereka pencandu Martabak Mini Afrika bikinan Andi,” ujar seorang ibu muda, yang mengaku bernama Afifah.



Menjawab Komapos,Com, Andi menjawab sambil tersenyum, “Bisalah, Pak untuk mengasapi dapur keluarga.”





Sumber: komapos



from Suaranews http://ift.tt/1wBIbVY

via Berita Indonesia, SuaraNews, semua artikel resmi dari suaranews, silahkan kunjungi website suaranews untuk mendapatkan informasi dan berita yang lebih lengkap. nikmati terus informasi terbaru dan berita aktual lainnya juga. selamat beraktivitas

Post a Comment

This blog needed you to understand the word spam - never spam on this blog, although i will not moderate all of it, but you will learn it yourself, educate yourself

Powered by Blogger.