Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah meminta kepada pemerintah pusat agar jangan sering menaik-turunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Alasannya, jika harga BBM dua kali dalam satu bulan mengalami kenaikan, dampaknya dapat mendongkrak harga bahan pokok hingga 40 persen.
"Saya sebagai kepala daerah bingung dengan turun-naiknya harga BBM. Tapi, nanti saya akan koordinasi kepada pihak pusat, paling tidak melalui APPSI (Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia) terkait hal ini,'' tukas Junaidi di Bengkulu.
Karena itu, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) sebesar Rp500 per liter, baik Premium maupun Solar dianggap berbahaya bagi inflasi daerah, khususnya di Provinsi Bengkulu. Sebab, kata Junaidi, jika terlalu sering menaik-turunkan harga BBM, dikhawatir harga bahan pokok di pasaran menjadi tidak stabil.
"Kita berharap pemerintah pusat mengambil kebijakan untuk menetapkan ambang batas atas, dan bawah untuk harga, sehingga pemerintah di daerah bisa mengontrol harga bahan pokok di pasaran," kata Junaidi.
Sumber: fastnewsindonesia
from Suaranews http://ift.tt/19lz46D
via Berita Indonesia, SuaraNews, semua artikel resmi dari suaranews, silahkan kunjungi website suaranews untuk mendapatkan informasi dan berita yang lebih lengkap. nikmati terus informasi terbaru dan berita aktual lainnya juga. selamat beraktivitas
Post a Comment
This blog needed you to understand the word spam - never spam on this blog, although i will not moderate all of it, but you will learn it yourself, educate yourself