Kenaikan gas elpiji 12 kg, membuat banyak orang beralih ke gas elpiji 3 kg. Mereka berbondong-bondong memburu gas melon ini, sehingga membuat keberadaan gas subsidi ini semakin jarang.
Kelangkaan ini membuat sejumlah ibu rumah tangga mengeluh. Para ibu rumah tangga ini mengaku terpaksa menggunakan kayu bakar untuk memasak.
Salah satunya Darmiati, seorang ibu rumah tangga asal Desa Jantho, Kabupaten Aceh Besar ini, mengaku kebingungan mencari gas elpiji 3 kg di pasar. Alhasil dirinya terpaksa harus mencari kayu bakar sampai ke pelosok desa karena kelangkaan gas elpiji.
“Kami kebingungan mencari gas elpiji 3 kilogram, kami pun masak harus cari kayu bakar atau berinisiatif lainnya, karena kami tetap harus memenuhi kebutuhan hidup sehari- hari,” kata Darmiati, Selasa (7/4) di Jantho.
Sementara itu, seorang pedagang eceran gas elpiji Jumadi (45) yang berjualan di desa Jantho Baro Aceh Besar, juga mengeluhkan kondisi seperti ini.
Kini gas elpiji 3 kilogram yang dijual Jumadi mencapai Rp25.000/tabung. Padahal sebelumnya dijual dengan harga Rp22.000.
Akibat kenaikan harga gas 12 kg, Jumadi mengaku harga gas elpiji 3 kg ikut melonjak. Selain itu, dia mengeluhkan pasokan gas, kini hanya bisa mendapatkan pasokan 5 tabung gas elpiji 3 kg. Padahal sebelum kenaikan, pasokan gas ini ke agen bisa mencapai 10 tabung perhari.
“Sejak dua minggu terakhir ini warga merasakan kelangkaan dan mahalnya gas elpiji, jelas Jumadi.
Sumber: djogjasumberberita
from Suaranews http://ift.tt/1FjVD4j
via Berita Indonesia, SuaraNews, semua artikel resmi dari suaranews, silahkan kunjungi website suaranews untuk mendapatkan informasi dan berita yang lebih lengkap. nikmati terus informasi terbaru dan berita aktual lainnya juga. selamat beraktivitas
Post a Comment
This blog needed you to understand the word spam - never spam on this blog, although i will not moderate all of it, but you will learn it yourself, educate yourself