BI Segera Luncurkan Uang Kertas Baru, Banyak Gambar Pahlawan islam Diganti, Ada apa ??? | Berita Indonesia Hari Ini
Bank Indonesia akan segera meluncurkan uang kertas Negara Kesatuan Republik Indonesia pecahan sepuluh ribu rupiah bergambar Frans Kasiepo, pahlawan nasional dari Papua.
Deputi Kepala Kantor Perwakilan BI Papua Barat, Agus Hartanto di Manokwari, Senin, mengatakan, uang baru itu akan mengganti pecahan lama yang sebelumnya bergambar Sultan Mahmud Badaruddin II.
Ia menjelaskan, penetapan Frans Kasiepo sebagai gambar pada uang kertas tersebut dilakukan sesuai Keputusan Presiden Nomor 31 tahun 2016.
Selain pecahan Rp10 ribu, katanya, BI pun akan mencetak uang pecahan lain dengan gambar pahlawan yang berbeda. Desain baru dari uang pecahan tersebut sudah siap dari pecahan Rp10 ribu hingga Rp100 ribu.
"Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 7 tahun 2011 tentang Mata Uang dengan ciri sebagaimana diatur dalam UU tersebut, salah satu ciri uang sebagaimana pasal 7, mata uang harus memuat gambar pahlawan nasional yang ditetapkan dengan keputusan presiden," katanya.
Agus mengutarakan, penetapan gambar pahlawan nasional dalam mata uang dilakukan melalui koordinasi antara BI dengan Kementerian Keuangan, Kementerian Sosial, Sekretaris Kabinet, serta Kementerian Hukum dan HAM. Selain itu, penetapan itu pun dilakukan melalui persetujuan penggunaan gambar dari ahli waris pahlawan nasional tersebut.
Penetapan Frans Kaisiepo, katanya, sudah melalui seluruh proses tersebut. Pahlawan kelahiran Biak, Papua 10 Oktober 1912 itu akan segera menghiasi bagian depan uang kertas Rp10 ribu.
Selain Frans Kaisepo, BI pun akan mencetak uang pecahan bergambar 11 pahlawan lainnya, yakni Ir Soekarno dan Drs Mohammad Hatta, Ir H Djuanda Kartawidjaja, Dr GSSJ Ratulangi, Dr KH Idham Chalid, Mohammad Hoesni Thamrin, Tjut Meutiah, Mr I Gusti Ketut Pudja, Letnan Jenderal TNI (Purn) Tahi Bonar Simatupang, Dr Tjipto Mangunkusumo, dan Prof Dr Ir Herman Johanes.
"Penerbitan uang baru itu akan dilakukan setelah seluruh persiapan matang dan mendapat keputusan dari Dewan Gubernur BI," katanya.
Frans Kasiepo lahir di Wardo, Biak, Papua, 10 Oktober 1912 dan meninggal di Jayapura, Papua 10 April 1979 diusia 67 tahun.
Ia antara lain terlibat dalam Konferensi Malino tahun 1946 yang membahas tentang pembentukan Republik Indonesia Serikat. Sebagai perwakilan dari Papua, kala itu ia mengusulkan nama Irian bagi nama Papua saat itu. Dalam bahasa Biak kata Irian memiliki arti beruap.
Frans Kasiepo pernah menjabat sebagai Gubernur Papua antara tahun 1964-1973. Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Cend3rawasih, Jayapura. Namanya telah diabadikan sebagai nama Bandar Udara Frans Kaisiepo di Biak(ant)
from Muslimina http://ift.tt/2d4RL1m
via berita indonesai berikut ini adalah tag untuk berita hari ini yang sedang anda baca - Muslimina - yang terpampang di situs blogspot milik kita bersama ini, dukung terus perkembangan blog dengan menjadi bagian dari anggota, segeralah bergabung dan follow G+ untuk mendapatkan berita terbaru dan berita yang lebih heboh lainnya di blogspot milik kita bersama ini, terima kasih, semoga artikel ini bisa membantu - Tags - berita indonesia terbaru , indonesia hari ini, informasi berita koran indonesia, edisi majalah indonesia, indonesia dalam berita , indonesia dalam angka, liputan berita terkini, berita harian indonesia, berita politik dan informasi indonesia, indonesia tahun ini, indonesia bulan ini, indonesia dalam minggu ini, sekilas tentang indonesia, update harian indonesia, indonesia dalam blogspot, indonesia dalam data, data indonesia dalam internet, internet dan berita , baca berita hari ini, edisi terbaru blogspot indonesia, indonesia dan isinya, topik indonesia hari ini, mulai hari ini dengan berita, berita pagi indonesia Selamat Beraktivitas , luangan waktu untuk share dan berkomentar.
Post a Comment
This blog needed you to understand the word spam - never spam on this blog, although i will not moderate all of it, but you will learn it yourself, educate yourself