Puji Kondisi Ekonomi Turki, Ekonom Senior AS Usulkan Obama Ditukar dengan Erdogan | Berita Indonesia Hari Ini
ANKARA - Salah satu ekonom senior Amerika dan pembuat teori ekonomi "kurva Laffer," Arthur Laffer memuji ekonomi Turki dan mengusulkan "switch/menukar" antara presiden Turki dan presiden AS pada hari Kamis (8/9) di sebuah konferensi yang diselenggarakan di Ankara.
"Ekonomi Turki telah melakukan dengan baik, terutama jika Anda membandingkannya dengan AS," kata Laffer.
"Hal-hal yang dilakukan di Turki, sekitar masalah pajak dan privatisasi, benar-benar layak mendapat pujian. Jika Anda melanjutkan seperti itu, tingkat kesejahteraan Anda secara signifikan akan meningkat," kata Laffer kepada wartawan menjelang seminar bertajuk "Fiscal Policy: The Foundation of Turkey's Macroeconomic Success" yang diselenggarakan oleh Dewan Hubungan Ekonomi Luar Negeri (DEIK).
"Saya sangat optimis tentang Turki. Namun, Saya ingin mengusulkan kesepakatan. Saya jual Obama untuk mendapatkan Erdogan. Salah satu teman saya mengatakan, 'Jika Anda dapat mengganti presiden, itu akan menjadi hal yang besar'," kata Laffer, mengacu pada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden AS Barack Obama.
"Ekonomi Turki telah melakukan hal luar biasa dibandingkan dengan seluruh dunia. Jika Anda ingin melihat ekonomi yang buruk datanglah ke Amerika Serikat, dan melihat bagaimana ekonomi kita hancur. Selama 15 tahun terakhir, W. [George W. Bush] dan Obama telah melakukan pekerjaan yang mengerikan," tambah Laffer.
Laffer, mantan penasehat ekonomi Presiden AS Ronald Reagan dan pakar ekonomi "supply-side", menguraikan lima poin untuk ekonomi yang sehat.
"Ada lima hal yang harus dilakukan negara untuk menciptakan kemakmuran. Pertama dari sistem pajak. Semua pajak itu buruk, namun ada juga yang lebih buruk daripada yang lain. Kedua, menahan pengeluaran pemerintah, yang sebenarnya berarti perpajakan. Pemerintah jangan menciptakan sumber daya, mereka mendistribusikan sumber daya."
"Yang ketiga adalah sound money. Tidak ada yang dapat membawa perekonomian bertekuk lutut lebih cepat daripada unsound, unbacked money"
"Berikutnya adalah perdagangan bebas. Tidak ada yang lebih penting bagi perekonomian dari perdagangan bebas. Cina adalah sahabat AS, bukan musuh. Karena tanpa Cina tidak ada Walmart."
"Terakhir adalah minimal regulations. Pemerintah bukan menjadi solusi, mereka malah di sebagian besar negara, menjadi masalah. Mereka (pemerintah) harus keluar dari persoalan ini," ujar Laffer.
Laffer telah dipuji oleh politisi dan ekonom konservatif untuk teori-teorinya dan "Kurva Laffer" tentang efek perpajakan pemerintah.
Sumber: Daily Sabah
from Muslimina http://ift.tt/2cbqOZ5
via berita indonesai berikut ini adalah tag untuk berita hari ini yang sedang anda baca - Muslimina - yang terpampang di situs blogspot milik kita bersama ini, dukung terus perkembangan blog dengan menjadi bagian dari anggota, segeralah bergabung dan follow G+ untuk mendapatkan berita terbaru dan berita yang lebih heboh lainnya di blogspot milik kita bersama ini, terima kasih, semoga artikel ini bisa membantu - Tags - berita indonesia terbaru , indonesia hari ini, informasi berita koran indonesia, edisi majalah indonesia, indonesia dalam berita , indonesia dalam angka, liputan berita terkini, berita harian indonesia, berita politik dan informasi indonesia, indonesia tahun ini, indonesia bulan ini, indonesia dalam minggu ini, sekilas tentang indonesia, update harian indonesia, indonesia dalam blogspot, indonesia dalam data, data indonesia dalam internet, internet dan berita , baca berita hari ini, edisi terbaru blogspot indonesia, indonesia dan isinya, topik indonesia hari ini, mulai hari ini dengan berita, berita pagi indonesia Selamat Beraktivitas , luangan waktu untuk share dan berkomentar.
Post a Comment
This blog needed you to understand the word spam - never spam on this blog, although i will not moderate all of it, but you will learn it yourself, educate yourself