Halloween party ideas 2015

JAKARTA, KOMPAS.com – Sejumlah warga Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan yang terkena dampak proyek normalisasi Sungai Ciliwung mengikuti proses pengundian untuk menempati Rusun Rawa Bebek, Jakarta Timur, Kamis (6/10/2016).

Para warga itu tergolong terlambat untuk menempati rusun dibanding warga lainnya yang sudah lebih dulu.

1157356photostudio-1475729528644780x390

 

Pengundian untuk menempati rusun itu dilangsungkan di Rusun Rawa Bebek, Cakung, Jakarta Timur.

Warga tiba dengan menumpang bus sedang yang disediakan pihak kelurahan. Saat pertama tiba, warga tampak cukup antusias.

Terlebih setelah bertemu para tetangga dari Bukit Duri yang sudah lebih dulu pindah.

Linda (43), warga RT 06 RW 12 Bukit Duri misalnya, berharap bisa satu blok dengan sesama warga RT 06 RW 12 yang lebih dulu menempati rusun.

Ia harap-harap cemas takut tidak bisa satu blok dengan tetangganya.

“Saya pengen-nya di Blok Merpati, biar satu blok sama tetangga saya dari RT 06. Kalau yang lain emang dari Bukit Duri juga, tapi gimana ya, beda RT,” kata Linda, kepada Kompas.com, di Rusun Rawa Bebek.

Soal tempat tinggal baru ini, Linda tak terlalu mempersoalkan.

Perlahan-lahan ia yakin bisa beradaptasi, meski proses pengundian yang telat itu membuat ia dan kebanyakan warga yang baru mengundi hanya kebagian jatah di lantai paling atas.

Sebab, lantai-lantai bawah rata-rata sudah penuh dengan warga Bukit Duri lain.

“Soal lantai saya enggak masalah, yang penting dapat satu blok sama tetangga saya yang dari RT 06,” kata Linda.

Lain halnya dengan Wirli (37), warga RT 10 RW 12 Bukit Duri yang juga kena gusuran.

Berdasarkan hasil pengundian, Wirli mendapat unit di lantai lima rusun.

“Gimana ya dapat lantai lima, kalau boleh bisa diubah,” katanya dengan wajah kecewa.

Ia keberatan mesti naik turun tangga dari lantai paling atas karena punya anggota keluarga yang usianya sudah lanjut.

Namun, ia terpaksa menerima karena sistem menempati rusun memang dengan cara mengundi dan mereka mengikuti undian paling terlambat dibanding warga lain.

Mereka terlambag karena berbagai alasan.

Linda mengatakan, dia sebelumnya bertahan di Bukit Duri karena diajak warga lain.

“Iya ditahan, kalau enggak bareng sama yang kemaren. Saya pas nganter teman yang duluan ke sini sudah pengen (di rusun),” kata Linda.

Wirli yang sempat mengontrak setelah rumahnya digusur akhirnya memutuskan masuk rusun.

“Awalnya mau ngontrak aja, tapi ya sudah ke rusun aja,” ujar Wirli.

Dede Sumarna (40), warga RT 05 RW 12, malah tidak tahu kalau ada jatah pemberian rusun.

Belakangan ia baru dapat kabar dari RT bahwa korban gusuran bisa pindah ke rusun.

“Karena saya sudah pindah duluan dari sebelum SP-1, pas waktu heboh-heboh mau digusur saya langsung ngontrak. Jadi baru tahu belakangan ini dari RT,” kata Dede.

Mereka bertiga mengatakan bahwa kondisi Rusun Rawa Bebek itu layak untuk ditempati.

Setelah tiga bulan tinggal gratis di rusun, warga kemudian mulai membayar sewa.(kompas.com)

The post Begini Kesan Warga Bukit Duri yang Terlambat Tempati Rusun Rawa Bebek appeared first on NKRI Today.



from / SOURCE = NKRI Today http://ift.tt/2dUcdD1
Berita terbaru dari NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA - Pastikan anda mengikuti dan sempat membaca berita meskipun melalui mobile phones atau smartphone dan meskipun anda sedang berada di kantor - Selamat Beraktifitas

Post a Comment

This blog needed you to understand the word spam - never spam on this blog, although i will not moderate all of it, but you will learn it yourself, educate yourself

Powered by Blogger.