Halloween party ideas 2015

img_660_442_bukti-meng_1461673403ngli

PB, JAKARTA – Kondisi penumpang di terminal Kampung Rambutan dalam kota, rupanya sedikit berkurang dikarenakan banyaknya bus-bus luar kota yang mengangkut penumpang di sekitar belokan dekat lampur merah perempatan Pasar Rebo.

Hal ini sudah berlangsung selama bertahun lamanya, dan yang sangat membuat para pengendara kendaraan lainnya marah dan merasa jengkel, dikarenakan adanya petugas baik tidak terlihat efektif untuk mengurai kemacetan yang disebabkan beberapa bus luar kota yang melakukan “ngetem” di sekitar belokan arah putar balik untuk masuk tol.

“Itu petugas berdiri seenaknya saja mengatur lalu lintas kendaraan pribadi masyarakat, sementara bus-bus dengan sengaja berhenti untuk mengambil penumpang yang turun dari angkutan, dibiarkan ini sudab keterlaluan,” ujar Viktor salah satu pengendara mobil yang merasa jengkel dengan sikap petugas beberapa waktu lalu.

Kondisi ini,menurut salah satu pedagang asongan yang sempat menceritakan kepada media ini, karena beberapa kondektur bus memberikan uang “retribusi” kepada petugas, menurutnya bukan hanya pegawai dari dishub DKI Jakarta, namun juga terkadang kepada oknum kepolisian, dan besarannya berkisar mulai dari Rp. 20 ribu hingga Rp. 100 ribu, tergantung dari kondisi jumlah penumpang banyak atau tidak.

Namun si pedagang yang masih muda dan memakai topi ini, begitu tahu jika yang diajak bercerita adalah wartawan dari media ini, langsung mengangkat dagangannya pamit seperti orang ketakutan tanpa mau menyebut namanya.

Menurut Kepala Seksi Gakkum Dishub DKI Jakarta, August F. Yang diwawancarai di terminal Kampung Rambutan, dirinya mengakui jika hal tersebut pasti saja terjadi, mengingat kondisi kemacetan yang disebabkan oleh bus-bus yang mengambil dan juga angkutan kota yang menurunkan penumpang bukan pada tempatnya, tidak ditindak ataupun diusir.

“Kami sudah berusaha untuk menempatkan petugas di daerah tersebut, namun selalu saja ada angkutan yang bandel ketika petugas pergi,” ujarnya, persoalan “upeti” August juga tidak menepis, namun dirinya meminta agar pihak-pihak yang mengetahui atau merasa dirugikan agar bisa mencatat nama petugad dan lebih baik lagi jika ada foto atau video sebagai alat bukti untuk ditindak tegas.

“Mental para oknum menyebabkan masalah tersebut tidak bisa selesai, kami berharap persoalan ini akan segera kami selesaikan,” pungkas August yang sedang melakukan peninjauan kondisi arus balik mudik di terminal Kampung Rambutan.

(Jall)


Semua berita terbaru akan terus disajikan dalam blog brainbodymind, selamat membaca, dan jangan lupa untuk terus berlanganan blog ini.

Post a Comment

This blog needed you to understand the word spam - never spam on this blog, although i will not moderate all of it, but you will learn it yourself, educate yourself

Powered by Blogger.