
PB, JAKARTA – Setelah kita disuguhi dengan berbagai macam tindakan, kebijakan dan aturan dari pemerintahan saat ini yang dianggap sudah membuat keributan, khususnya di Sosial Media hingga tidak kurang dari seorang pakar hukum tata negara, Yusril Ihza Mahendra ikut mengomentari kebijakan pemerintah, soal pemakaian dana haji hingga Perppu Ormas yang sasarannya dengan membubarkan ormas islam HTI.
Namun yang tidak kalah menariknya dengan kebijakan dan aturan yang dibuat, para perangkat Presiden Jokowi juga tidak kalah hebohnya dengan kelakuan mereka, mulai dari munculnya spanduk meminta agar Menteri Ignatius Jonan yang kedapatan asyik jalan-jalan dan didampingi oleh mantan Putri Indonesia, Indira, yang ditengarai sudah menjadi salah satu staff ahli Ignatius di Kementerian ESDM, agar diusir.
Lalu muncul Menteri Koordinator Luhut Binsar Pandjaitan yang getol dan memaksakan “ngurusin” proyek kereta cepat. Kemudian yang tidak kalah hebohnya, ketika Kapolri Jenderal Tito Karnavian memerintahkan jajarannya di Tindak Pidana Khusus Bareskrim Mabes Polri untuk menggerebek gudang beras yang dianggap melakukan permainan harga beras hingga mengganggu stabilitas dan mata rantai beras dari bawah, yang menurut netizen justru menguntungkan petani, dikarenakan perusahaan tersebut membeli harga gabah lebih tinggi dari harga yang ditetapkan pemerintah, namun pihak kepolisian bersikeras adanya pelanggaran hukum, dengan alasan mengganggu mata rantai ekonomi di pihak usaha penggilingan.
Sementara itu, lucunya justru seorang menteri Keuangan Sri Mulyani justru melakukan penggerebekan yang justru jauh dari bidangnya, yaitu mendatangi lokasi penggerebekan Narkoba dengan alasan mengapresiasi kinerja Dirjen yang berada di bawah jajarannya, Bea dan Cukai yang bekerjasama dengan Kepolisian dan BNN di TKP Pluit Jakarta.
Bahkan Sri Mulyani memberikan komentar yang tidak ada sangkut pautnya dengan jabatannya sebagai Menteri Keuangan, dengan mengatakan jika sudah menyelamatkan anak bangsa sebanyak 2 juta orang, berkaca pada ucapan Kapolri jika 1 ton sabu-sabu menghancurkan 6 juta orang, maka barang bukti seberat 300 gram berhasil menyelamatkan 2 juta orang.
“Kita harus perduli pada potensi munculnya narkoba di lingkungan kita,” ujar Sri Mulyani yang sepertinya sedang pusing dengan persoalan utang yang semakin menggunung sementara uang yang ada hanya cukup untuk membayar bunga utang saja. Seperti yang dikatakannya pada sebuah acara di Kominfo pada Kamis (20/7/17) lalu, jika saat ini persoalan utang sudah sangat memusingkan, dikarenakan banyak anggaran yang harus dipangkas, untuk menutupi utang, karena jika tidak maka sasarannya adalah menaikkan Pajak kepada masyarakat, yang justru ditentang oleh para pelaku usaha, mulai dari yang kecil hingga pengusaha pertambangan ikut menolak.
(jall)
Semua berita terbaru akan terus disajikan dalam blog brainbodymind, selamat membaca, dan jangan lupa untuk terus berlanganan blog ini.
Post a Comment
This blog needed you to understand the word spam - never spam on this blog, although i will not moderate all of it, but you will learn it yourself, educate yourself