PB, JAKARTA – Pembantaian umat Islam Rohingya di Myanmar sudah menjadi viral di seluruh belahan dunia, bahkan berbagai kepala negara sudah memberikan pernyataan, terutama kepala negara-negara yang memiliki penduduk mayoritas Islam, seperti Turki, Malaysia, Brunei bahkan tokjoh-tokoh dunia dan juga penerima nobel ikutan memberikan pernyataan.
Bahkan Susilo Bambang Yudhoyono terpaksa harus mengeluarkan pernyataan ketika menjadi pembicara di sebuah seminar Demokrasi di Asia Tenggara ; “ Capaian, Tantangan dan Prospek” di Kuala Lumpur, sabtu (2/9), melalui Komisi Nasional HAM Malaysia (SUHAKAM). Bahkan menurutnya persoalan ini bisa saja menjurus pada pembiaran adanya pembunuhan secara sistematis.
“Maka apapun alasannya ini adalah sebuah kejahatan pelanggaran HAM berat, karena sudah termasuk Etnis Cleansing atau Genocide, ” ujarnya usai menjadi pembicara kunci dalam seminar tersebut.
Karenanya menurut SBY Myanmar sudah melakukan pelanggaran HAM berat, dan juga telah mengkhianati Piagam Asean, dimana semua anggota Asean harus bisa menghormati, Demokrasi, HAM dan Rule Of Law, dan tidak boleh lepas dari itu.
Saat ini Malaysia termasuk negara di Asean yang telah mengeluarkan pernyataan untuk menekan pihak Myanmar atas perlakuan terhadap muslim Rohingya, bahkan pernyataan Malaysia ini, melalui Perdana Menteri Najib Razak meminta agar Indonesia mau bersama Malaysia untuk memberikan tekanan kepada Myanmar.
SBY sendiri ketika menjadi Presiden Indonesia ketika terjadinya konflik yang sama di Myanmar. Dalam kunjungannya ke Myanmar saat masih menjadi Presiden Indonesia, meminta agar pihak Myanmar bisa melaksanakan demokrasi dan menangani Rohingya lebih baik lagi.
“Kita sudah banyak memberikan bantuan, baik itu penbdidikan, kesehatan, dan kemanusiaan, naun soal politik kita tidak masuk.” ujar SBY yang meminta kepada pemimpin-pemimpin Myanmar yang sempat berganti beberapa kali,” ujarnya.
Rupanya pernyataan dari SBY ini seakan menajdi pelipur lara bagi netizen, khususnya umat Islam di Indonesia ketika pernyataan secara prihatin dan sekaligus mengharapkan agar Presiden Indonesia saat ini Joko Widodo dapat ikut memberikan ketegasan atas perlakuan Pemerintah dan Militer Myanmar terhadap Rohingya.
“Alhamdulillah presiden kita sudah bersuara. Thanks Pak @SBYudhoyono” tulis akun atas nama #SaveRohingya @izzah_pandeka dengan maksud menyindir Presiden Joko Widodo. Sebelumnya pemerintah telah mengeluarkan pernyataan, namun pernyataan melalui Menteri Luar Negeri, pemerintah justru menyebut jika pasukan bersenjata Rohingya yang salah telah melakukan serangan “balas dendam” terhadap Pos Polisi di Rakhine.
(jall)
Semua berita terbaru akan terus disajikan dalam blog brainbodymind, selamat membaca, dan jangan lupa untuk terus berlanganan blog ini.
Post a Comment
This blog needed you to understand the word spam - never spam on this blog, although i will not moderate all of it, but you will learn it yourself, educate yourself