Erdoğan : Turki tidak lagi perlu menjadi anggota Uni Eropa | Berita Indonesia Hari Ini
Uni Eropa perlu memberikan keanggotaan penuh ke Turki jika benar-benar ingin melakukan lompatan ke depan dengan meluncurkan prakarsa ekspansi ekonomi dan budaya, Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada hari Ahad, bahwa dia mengkritik UE yang telah menunda aksesi Turki.
Berbicara pada upacara pembukaan Parlemen untuk sesi legislatif ketiga, Erdogan mengkritik Uni Eropa karena gagal bekerja sama dengan Turki dalam sejumlah isu, termasuk perang melawan terorisme.
“Kenyataannya, sebenarnya kita tidak lagi membutuhkan keanggotaan UE, namun jika Uni Eropa ingin melakukan lompatan ke depan hanya ada satu cara yaitu dengan memberikan keanggotaan Turki untuk meluncurkan ekspansi ekonomi dan budaya yang sejati,” kata presiden Erdogan, menambahkan bahwa Turki akan dengan senang hati memberikan kontribusi pada masa depan blok tersebut.
Mengkritik kurangnya dukungan dari negara-negara Uni Eropa terhadap aktivitas memerangi kelompok teror di kota-kota Eropa, Erdoğan mengatakan telah menjadi kekecewaan besar bagi Turki karena tidak bisa menjadikan Uni Eropa sebagai mitra dalam upaya kontraterorisme.
“Uni Eropa adalah pihak yang telah mengecewakan Turki dalam upaya kontraterorisme. Kami sangat terganggu oleh toleransi terhadap mereka yang berdiri melawan aksesi Turki ke Uni Eropa secara terbuka, bahkan bahwa jelas mereka adalah kelompok-kelompok teror,” tambah presiden tersebut.
Erdoğan melanjutkan dengan mengatakan bahwa tidak masalah bagi Turki jika Uni Eropa tidak memberikan keanggotaan kepada negara Turki dan bahwa Turki akan terus berjalan seperti biasa.
Hubungan Turki-UE pertama kali didirikan pada tahun 1959, dan kerangka kerja tersebut didirikan pada tahun 1963 dalam Persetujuan Ankara. Ankara mengajukan keanggotaan penuh untuk Komunitas Ekonomi Eropa (EEC) pada tahun 1987 dan perundingan aksesi dimulai pada tahun 2005. Namun, negosiasi mengalami kebuntuan pada tahun 2007 karena ketidaksepakatan mengenai masalah Siprus. Pemerintah Jerman dan Prancis telah menentang keanggotaan penuh Turki di Uni Eropa.
Hanya 16 bab kebijakan yang telah dibuka dari total 35 sejak negosiasi dimulai 54 tahun yang lalu. Yang terbaru, Bab 33 mengenai ketentuan keuangan dan anggaran, dibuka dalam pembicaraan aksesi baru-baru ini.
Daily Sabah
from Muslimina http://muslimina.blogspot.com/2017/10/erdogan-turki-tidak-lagi-perlu-menjadi.html
via berita indonesai berikut ini adalah tag untuk berita hari ini yang sedang anda baca - Muslimina - yang terpampang di situs blogspot milik kita bersama ini, dukung terus perkembangan blog dengan menjadi bagian dari anggota, segeralah bergabung dan follow G+ untuk mendapatkan berita terbaru dan berita yang lebih heboh lainnya di blogspot milik kita bersama ini, terima kasih, semoga artikel ini bisa membantu - Tags - berita indonesia terbaru , indonesia hari ini, informasi berita koran indonesia, edisi majalah indonesia, indonesia dalam berita , indonesia dalam angka, liputan berita terkini, berita harian indonesia, berita politik dan informasi indonesia, indonesia tahun ini, indonesia bulan ini, indonesia dalam minggu ini, sekilas tentang indonesia, update harian indonesia, indonesia dalam blogspot, indonesia dalam data, data indonesia dalam internet, internet dan berita , baca berita hari ini, edisi terbaru blogspot indonesia, indonesia dan isinya, topik indonesia hari ini, mulai hari ini dengan berita, berita pagi indonesia Selamat Beraktivitas , luangan waktu untuk share dan berkomentar.

Post a Comment
This blog needed you to understand the word spam - never spam on this blog, although i will not moderate all of it, but you will learn it yourself, educate yourself