Halloween party ideas 2015














Nilai tukar rupiah terus menunjukkan pelemahannya terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi agar rupiah kembali perkasa.



Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menuturkan penguatan rupiah hanya bisa didorong oleh indikator makro ekonomi, yaitu perbaikan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD).



"Pemerintah baru harus berfokus pada indikator makro ekonomi," ujarnya di Hotel Niko, Nusa Dua, Bali, Jumat (10/10/2014)



Dalam persoalan CAD, penyebab utamanya adalah besarnya impor minyak. Karena konsumsi yang terus meningkat, sementara produksi terus menurun. Untuk mengurangi konsumsi, pemerintah harus menaikkan harga BBM.



Sehingga impor BBM dapat turun drastis. Devisa negara juga tidak selalu terkuras habis untuk pembiayaan impor BBM. Dari sisi besarannya, menurut Bambang disesuaikan dengan kebutuhan pemerintahan baru.








"Jadi adjusment untuk BBM subsidi itu harus dilakukan. Penyesuaian harga tidak hanya membuat penghematan anggaran. Tapi juga biar rupiah menguat. Berapapun itu nilainya," jelasnya



Memang tidak dipungkiri, kenaikan harga akan berdampak terhadap inflasi. Namun inflasi yang terjadi hanya bersifat sementara. Karena bisa dikontrol pada level yang wajar sehingga tidak menyengsarakan masyarakat.



"Semua orang sudah sepakat inflasi adalah sifatnya sementara," sebut Bambang.








sumber: detik



from Suaranews http://ift.tt/199nVFN

via Berita Indonesia, SuaraNews, semua artikel resmi dari suaranews, silahkan kunjungi website suaranews untuk mendapatkan informasi dan berita yang lebih lengkap. nikmati terus informasi terbaru dan berita aktual lainnya juga. selamat beraktivitas

Post a Comment

This blog needed you to understand the word spam - never spam on this blog, although i will not moderate all of it, but you will learn it yourself, educate yourself

Powered by Blogger.