Pilpres 2014 berakhir dengan kemenangan Jokowi-JK atas Prabowo-Hatta. Setelah tahun berganti, ternyata elektabilitas keduanya juga semakin terpaut jarak yang tak sedikit.
"Seandainya Pilpres ulang dilakukan hari ini, publik lebih memilih Jokowi (45,8%) dibanding Prabowo (30,0%) untuk menjadi Presiden," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari, Selasa (7/4).
Survei dilakukan pada 15 - 25 Maret 2015. Survei dilaksanakan di 34 provinsi di seluruh Indonesia dengan jumlah responden 1.200 orang (margin of error sebesar ± 3,0% pada tingkat kepercayaan 95%).
Responden survei ini dipilih dengan metode multistage random sampling untuk menghasilkan responden yang mewakili seluruh populasi publik dewasa Indonesia (berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan).
Jika Pilpres dilakukan hari ini maka elektabilitas Jokowi mencapai 45,8%. Sedangkan Prabowo Subianto hanya tinggal 30%. Sementara itu 8,8% responden tidak tahu atau tidak menjawab, 13,6% responden belum memutuskan dan masih ada 1,9% pemilih rahasia.
Timbul pertanyaan, kenapa persaingan Juli 2014 silam kembali diungkit saat ini, apakah ini relevan?
Ternyata Indo Barometer sedang mencoba menarik garis merah antara elektabilitas Jokowi vs Prabowo dengan tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Jokowi saat ini.
"Elektabilitas yang relevan ya yang kita tampilkan di laporan survei kali ini, Jokowi vs Prabowo. Asumsinya, jika mayoritas masyarakat sudah tidak puas kepada Jokowi, Prabowo bisa menang," kata Qodari.
Lalu apa sebenarnya pertimbangan utama Indo Barometer melakukan 'survei Pilpres' meski sudah tak musim lagi? Rupanya Indo Barometer ingin membaca tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja presiden Jokowi secara riil.
"Sementara Jokowi masih unggul 45% atas Prabowo yang hanya 30%. Pertama karena kepuasan masyarakat terhadap kinerja Jokowi masih di atas 50% kedua, karena Prabowo selama ini cenderung menghilang, jarang memberi kritik atau alternatif solusi kebijakan pemerintah. Itu pertimbangannya," katanya.
Qodari pun kemudian mengambil kesimpulan besar dari surveinya itu. Pertama kepuasan terhadap Jokowi saat ini pas-pasan di angka 57,5%. Idealnya kepuasan dijaga pada angka 70%.
Kedua, empat dari masalah terbesar yang dirasakan masyarakat adalah soal ekonomi, pada titik ini perlu penjelasan pemerintah tentang ke mana uang subsidi BBM disalurkan dan bagaimana dana itu jadi daya ungkit ekonomi di masa depan.
"Ketiga, apa solusi pemerintah untuk menahan laju kenaikan harga sembako, transportasi, dan lain-lain. Dan di saat yang sama apa langkah agar pendapatan rakyat naik lagi," pungkasnya.
Sumber: medanbisnis
from Suaranews http://ift.tt/1FjVDBp
via Berita Indonesia, SuaraNews, semua artikel resmi dari suaranews, silahkan kunjungi website suaranews untuk mendapatkan informasi dan berita yang lebih lengkap. nikmati terus informasi terbaru dan berita aktual lainnya juga. selamat beraktivitas
Post a Comment
This blog needed you to understand the word spam - never spam on this blog, although i will not moderate all of it, but you will learn it yourself, educate yourself