Halloween party ideas 2015


Seorang laki-laki mendatangi Abu Nawas. Ia depresi karena rumahnya sempit, istrinya cerewet dan sering marah. Selain itu, anak-anaknya juga nakal.

“Ini semua karena rumah kami sempit, tolonglah aku Abu Nawas,” kata laki-laki yang tak lain adalah tetangganya itu.

Abu Nawas diam sejenak, lalu ia menjawab. “Masukkan beberapa ekor ayam ke dalam rumahmu.”

“Apa? Ditempati keluarga kami saja rumah itu sudah sempit, malah ditambah beberapa ekor ayam. Tidak masuk akal.”

“Kalau tidak mau ya sudah. Itu solusi dariku jika kamu minta tolong padaku.”

“Baiklah kalau begitu. Aku coba saranmu.”

Keesokan harinya, laki-laki itu datang dengan wajah lebih tegang.

“Abu Nawas…! Istriku marah-marah karena suara-suara ayam itu sangat mengganggu. Mereka juga buang kotoran sembarangan. Aku semakin stres karena rumah kami seperti kapal pecah.”

“Kalau begitu, sekarang masukkan beberapa ekor kambing ke dalam rumahmu.”

“Apa katamu? Aku bisa gila kalau rumahku yang sempit ditambahi kambing.”

“Itu solusi dariku jika kamu meminta pertolonganku”

“Baiklah kalau begitu. Aku coba saranmu.”

Keesokan harinya, laki-laki itu datang dengan wajah semakin kusut.

“Abu Nawas…! Aku semakin stres karena kambing-kambing itu bukan hanya semakin mempersempit rumah kami tapi juga menyebarkan bau tidak sedap ke seisi rumah.”

“Kalau begitu, sekarang masukkan beberapa ekor bebek ke dalam rumahmu.”

“Apa katamu? Ditambah bebek?”

“Itu solusi dariku jika kamu meminta pertolonganku”

“Baiklah kalau begitu. Aku coba saranmu.”

Keesokan harinya, laki-laki itu datang dengan wajah merah padam.

“Kau mempermainkanku Abu Nawas. Dengan adanya ayam, kambing dan bebek, rumahku semakin berantakan dan keluargaku semakin galak. Rumah kami yang sempit menjadi semakin sempit”

“Nah, sekarang. Keluarkan semua ayam, kambing dan bebek dari rumahmu. Besok pagi, kembalilah padaku dan ceritakan apa yang terjadi.”

Keesokan harinya, laki-laki itu datang dengan wajah berseri.

“Engkau benar, Abu Nawas. Sekarang rumah kami terasa luas. Istriku juga tidak marah-marah lagi. Terima kasih.”

“Nah, ternyata rumahmu bisa terasa luas meskipun tidak diperluas. Ukurannya masih sama. Ia menjadi terasa luas ketika kamu mensyukurinya.”

***

Kisah ini, entah nyata atau tidak, mengajarkan kepada kita untuk bersyukur. Sering kali penilaian kita terhadap kondisi yang kita alami berbanding lurus dengan rasa syukur kita. Ketika kita bersyukur, kita merasa segalanya cukup dan membahagiakan. Namun ketika kita tidak bersyukur, segalanya terasa kurang dan menyusahkan. [Muchlisin BK/Bersamadakwah]



from Muslimina http://ift.tt/1TO1tCP
via berita indonesai berikut ini adalah tag untuk berita hari ini yang sedang anda baca - Muslimina - yang terpampang di situs blogspot milik kita bersama ini, dukung terus perkembangan blog dengan menjadi bagian dari anggota, segeralah bergabung dan follow G+ untuk mendapatkan berita terbaru dan berita yang lebih heboh lainnya di blogspot milik kita bersama ini, terima kasih, semoga artikel ini bisa membantu - Tags - berita indonesia terbaru , indonesia hari ini, informasi berita koran indonesia, edisi majalah indonesia, indonesia dalam berita , indonesia dalam angka, liputan berita terkini, berita harian indonesia, berita politik dan informasi indonesia, indonesia tahun ini, indonesia bulan ini, indonesia dalam minggu ini, sekilas tentang indonesia, update harian indonesia, indonesia dalam blogspot, indonesia dalam data, data indonesia dalam internet, internet dan berita , baca berita hari ini, edisi terbaru blogspot indonesia, indonesia dan isinya, topik indonesia hari ini, mulai hari ini dengan berita, berita pagi indonesia Selamat Beraktivitas , luangan waktu untuk share dan berkomentar.

Post a Comment

This blog needed you to understand the word spam - never spam on this blog, although i will not moderate all of it, but you will learn it yourself, educate yourself

Powered by Blogger.