PB, Kendari : Sejumlah Mahasiswa di Sulawesi Tenggara yang tergabung dalam Gema Pembebasan Wilayah Sulawesi Tenggara menyerukan kepada masyarakat Sultra untuk menolak kapitalisme asing. Seruan tersebut disampaikan oleh mahasiswa dengan melaksanakan aksi Long March dari Perempatan Wua-Wua menuju Lapangan Tugu Religius Kendari, Jumat (30/12/2016). Sepanjang perjalanan menuju lapangan Tugu Religius, para intelektual muda itu juga mengatakan bahwa Indonesia saat ini semakin terjajah dan terjual oleh pihak asing. Lanjut para intelektual muda ini, bahwa semua sektor ekonomi di Indonesia telah dijadikan lahan basah oleh pihak asing. “Mungkin hanya tinggal udara saja yang tidak bisa dikuasai oleh asing dan aseng. Jika udara bisa ditangkap pun maka asing dan aseng di Indonesia menjadikannya komoditas” ujar Aharudin.
Dalam aksi yang berlangsung damai tersebut para agen perubahan itu juga menyoroti tingginya angka kriminalitas, bobroknya sistem ekonomi dan politik, mahalnya kesehatan, pangan dan merosotnya budaya serta semakin sekulernya pendidikan.
Melihat kondisi bangsa yang semakin memprihatinkan, Gema Pembebasan Sultra berkesimpulan bahwa tahun 2016 adalah tahun kelam bangsa Indonesia karena kebijakan Pemerintahan Jokowi-JK terlalu menguntungkan asing dan aseng. (Enel-Sultra)
Semua berita terbaru akan terus disajikan dalam blog brainbodymind, selamat membaca, dan jangan lupa untuk terus berlanganan blog ini.
Post a Comment
This blog needed you to understand the word spam - never spam on this blog, although i will not moderate all of it, but you will learn it yourself, educate yourself