Materi pelajaran sekolah telah diberikan di dalam kelas, sebagai media pembantu untuk meneruskan dan memudahkan pencarian informasi mengenai tugas tugas sekolah dan untuk menambah pengetahuan siswa atau bahkan untuk guru, maka blog ini memuat beberapa materi sekolah yang mungkin akan berkaitan dengan pelajaran anda dan dapat dipakai sebagai referensi, selamat membaca - materi pelajaran online sekolah sd, smp , sma ini, semoga membantu Sesungguhnya gempa terjadi akibat getaran kulit bumi yang disebabkan oleh kekuatan dari dalam bumi (tenaga endogen). Gempa yang terjadi di dunia dapat diklasifikasikan berdasarkan penyebab, bentuk episentrum, jarak episentrum, kedalaman hiposentrum, intensitas, dan lokasi episentrum.
Berdasarkan penyebabnya, gempa dibagi menjadi tiga, yaitu gempa tektonik, gempa vulkanik, dan gempa runtuhan.
a) Gempa tektonik, yaitu gempa yang mengiringi gerakan tektonik berupa patahan atau pergeseran lapisan batuan (dislokasi).
b) Gempa vulkanik, yaitu gempa yang terjadi sebelum atau pada saat gunung api meletus.
c) Gempa runtuhan, yaitu gempa yang terjadi akibat runtuhnya atap gua yang terdapat di dalam litosfer, seperti gua kapur atau terowongan tambang.
Berdasarkan bentuk episentrumnya, gempa dibedakan menjadi gempa linier dan gempa sentral.
a) Gempa linier, episentrumnya berbentuk garis.
b) Gempa sentral, episentrumnya berbentuk titik.
Berdasarkan jarak episentrumnya, gempa dibedakan menjadi gempa lokal, gempa jauh, dan gempa sangat jauh.
a) Gempa lokal, jaraknya kurang dari 10.000 km.
b) Gempa jauh, jaraknya 10.000 km.
c) Gempa sangat jauh, jaraknya lebih dari 10.000 km.
Berdasarkan kedalaman hiposentrumnya, gempa dibedakan menjadi tiga jenis. Ketiganya diuraikan berikut ini.
a) Gempa dalam, kedalamannya lebih dari 300 km.
b) Gempa intermediet, kedalamannya 100-300 km.
c) Gempa dangkal, kedalamannya kurang dari 100 km.
Berdasarkan intensitasnya, gempa dibedakan menjadi dua, yaitu gempa makroseisme dan mikroseisme.
a) Makroseisme, adalah gempa yang intensitasnya besar. Gempa ini dapat diketahui tanpa menggunakan alat.
b) Mikroseisme, adalah gempa yang intensitasnya kecil sekali. Gempa ini dapat diketahui dengan menggunakan alat perekam.
Berdasarkan lokasi episentrumnya, gempa dibedakan menjadi gempa daratan dan gempa lautan.
a) Gempa daratan, yaitu gempa yang lokasi episentrumnya berada di daratan.
b) Gempa lautan, yaitu gempa yang lokasi episentrumnya berada di dasar laut.
jangan lupa tambahkan komentar dan berikanlah like atau share pengetahuan anda dan sebarkan apa yang anda baca hari ini, karena barang siapa membantu mendapatkan informasi bagi orang lain , maka dia adalah orang yang berguna , selamat beraktifitas kawan, semoga pelajaran dan artikel diatas dapat membantu menambah wawasan anda, barangkali ada informasi yang kurang atau salah, silahkan komenter dan beri masukan.
Berdasarkan penyebabnya, gempa dibagi menjadi tiga, yaitu gempa tektonik, gempa vulkanik, dan gempa runtuhan.
a) Gempa tektonik, yaitu gempa yang mengiringi gerakan tektonik berupa patahan atau pergeseran lapisan batuan (dislokasi).
b) Gempa vulkanik, yaitu gempa yang terjadi sebelum atau pada saat gunung api meletus.
c) Gempa runtuhan, yaitu gempa yang terjadi akibat runtuhnya atap gua yang terdapat di dalam litosfer, seperti gua kapur atau terowongan tambang.
Berdasarkan bentuk episentrumnya, gempa dibedakan menjadi gempa linier dan gempa sentral.
a) Gempa linier, episentrumnya berbentuk garis.
b) Gempa sentral, episentrumnya berbentuk titik.
Berdasarkan jarak episentrumnya, gempa dibedakan menjadi gempa lokal, gempa jauh, dan gempa sangat jauh.
a) Gempa lokal, jaraknya kurang dari 10.000 km.
b) Gempa jauh, jaraknya 10.000 km.
c) Gempa sangat jauh, jaraknya lebih dari 10.000 km.
Berdasarkan kedalaman hiposentrumnya, gempa dibedakan menjadi tiga jenis. Ketiganya diuraikan berikut ini.
a) Gempa dalam, kedalamannya lebih dari 300 km.
b) Gempa intermediet, kedalamannya 100-300 km.
c) Gempa dangkal, kedalamannya kurang dari 100 km.
Berdasarkan intensitasnya, gempa dibedakan menjadi dua, yaitu gempa makroseisme dan mikroseisme.
a) Makroseisme, adalah gempa yang intensitasnya besar. Gempa ini dapat diketahui tanpa menggunakan alat.
b) Mikroseisme, adalah gempa yang intensitasnya kecil sekali. Gempa ini dapat diketahui dengan menggunakan alat perekam.
Berdasarkan lokasi episentrumnya, gempa dibedakan menjadi gempa daratan dan gempa lautan.
a) Gempa daratan, yaitu gempa yang lokasi episentrumnya berada di daratan.
b) Gempa lautan, yaitu gempa yang lokasi episentrumnya berada di dasar laut.
jangan lupa tambahkan komentar dan berikanlah like atau share pengetahuan anda dan sebarkan apa yang anda baca hari ini, karena barang siapa membantu mendapatkan informasi bagi orang lain , maka dia adalah orang yang berguna , selamat beraktifitas kawan, semoga pelajaran dan artikel diatas dapat membantu menambah wawasan anda, barangkali ada informasi yang kurang atau salah, silahkan komenter dan beri masukan.
Post a Comment
This blog needed you to understand the word spam - never spam on this blog, although i will not moderate all of it, but you will learn it yourself, educate yourself