Halloween party ideas 2015













Pelanggan regular listrik pasca bayar di PT PLN ranting Ruteng, Manggarai, Nusa Tenggara Timur menunggak pembayaran sebesar hampir Rp 1 miliar. Masalah ini terungkap sejak munculnya tagihan listrik pada bulan Januari 2015 untuk pemakaian bulan Desember 2014.



Tunggakan ini berasal dari 496 pelanggan rumah tangga dalam wilayah ini, demikian disampaikan Narsyamsu Rodja, Manajer PLN Ranting Ruteng, Selasa (17/2).



Tunggakan tagihan listrik dengan jumlah yang sangat besar itu diketahui ketika sistim pencatatan meteran listrik dari manual diubah ke meteran listrik digital. Dengan cara ini, seluruh pemakaian listrik dari para pelanggan bisa dideteksi secara detail.



Hanya saja, sistem baru ini menimbulkan persoalan baru juga bagi PLN, sebab para pelangan yang selama ini setia membayar tagihan listrik sesuai tagihan yang sah sontak menjadi kecewa dan sangat keberatan.



Selama bertahun-tahun mereka membayar listrik dengan nilai rupiah yang hampir sama dengan sesekali ada perubahan, namun wajar sesuai pemakaian, kata dia.



Dikarenakan adanya ketidakakuratan pencatatan meter yang terjadi di PLN, dan tidak adanya kepastian yang jelas berapa sebenarnya jumlah meter yang dipakai oleh pelanggan, maka muncul ‘bias angka’ pada tagihan baru yang diterima pelanggan.








Narsyamsu mencontohkan si A setiap bulannya melakukan pembayaran listrik dengan rata-rata Rp 100.000 - Rp 150.000, sehingga dia pun terbiasa menerima tagihan dalam rentang angka tersebut setiap bulannya. Karena kebiasaan ini, catatan meteran listrik jarang dilakukan pengecekan.



"Kami menemukan kejanggalan itu rata-rata angka pembayaran yang sudah ditetapkan kepada pelanggan sebesar Rp 100.000 – Rp 150.000, menyebabkan si petugas tak perlu ambil pusing mendatangi rumah si pelanggan setiap bulan. Mereka sudah hapal betul berapa rata-rata angka meter yang dipakai si pemilik rumah tersebut," kata Narsyamsu.



Selain itu, petugas yang selalu mendatangi rumah pelanggan adalah petugas outsourcing yang bukan merupakan karyawan PLN sehingga menyebabkan kurang optimalnya pengawasan, tambahnya.



"Kami sebagai institusi yang menyediakan jasa pelistrikan pada wilayah ini tidak tinggal diam. Kami meminta agar CV. Nusa Bunga yang merupakan vendor PLN harus bertanggungjawab dan membayar semua tunggakan yang jumlahnya hampir Rp 1miliar agar pelanggan tidak terbebani," tegasnya.



Bias angka ini diketahui karena petugas pencatatan listrik dari CV. Nusa Bunga yang berpusat di Ende tidak mencatat meteran pemakaian listrik dengan benar.



Mereka datang ke rumah-rumah namun tidak mengecek meteran listrik secara benar, hanya menulis berdasarkan perkiraan pemakaian bulan sebelumnya secara terus menerus. Akibatnya tagihan listrik membengkak karena akumulasi kekurangan tagihan bulan-bulan sebelumnya selama bertahun-tahun.
























































Sumber: beritasatu





from Suaranews http://ift.tt/1G4DA4z

via Berita Indonesia, SuaraNews, semua artikel resmi dari suaranews, silahkan kunjungi website suaranews untuk mendapatkan informasi dan berita yang lebih lengkap. nikmati terus informasi terbaru dan berita aktual lainnya juga. selamat beraktivitas

Post a Comment

This blog needed you to understand the word spam - never spam on this blog, although i will not moderate all of it, but you will learn it yourself, educate yourself

Powered by Blogger.