Halloween party ideas 2015


Kesimpulan Ketua Himpunan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini (Himpaudi) Banyumas yang menuding “Tepuk Tangan Anak Sholeh” mengajarkan sikap intoleran, akibat dari ketidakpahaman yang bersangkutan terhadap Islam.

Penilaian itu disampakan pemikir Islam Muhammad Ibnu Masduki kepada intelijen (01/08). Ibnu Masduki menegaskan bahwa tudingan negatif pada Tepuk Anak Sholeh merupakan akibat dari propaganda penguasa soal Pancasila yang sampai tingkat masyarakat paling bawah.

"Selama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berkuasa, tidak ada masalah. Sekarang ini orang latah nyebut pihak lain ‘intoleran’, mengaku paling Pancasilais. Ini akibat propaganda dari penguasa sampai tingkat bawah," beber Ibnu Masduki.

Seharusnya, kata Ibnu Masduki, tepuk tangan anak sholeh bisa dipandang sebagai pelajaran untuk menguatkan aqidah Islam. "Pendidikan aqidah di usia dini sangat bagus, dan sangat toleran," tegas     Ibnu Masduki.

Tak hanya itu, kata Ibnu Masduki, penyebutan kafir terhadap non Muslim bukan berarti intoleran dan anti-Pancasila. "Kristen menyebut non Kristen termasuk gembala yang tersesat, tetapi umat Islam diam saja. Yang penting saling menghormati," papar Ibnu Masduki.

Menurut Ibnu Masduki, saat ini banyak pihak yang terlalu latah menganggap paling toleran dan pendukung Pancasila. "Justru umat Islam sebagai pendukung Pancasila dan toleran di Indonesia," pungkas Ibnu Masduki. 


Tudingan "Tepuk Anak Sholeh" sebagai ajaran sikap intoleran mengemuka dalam rapat koordina Pokja Program Pendidikan Keluarga (Dikkel) di Gedung Ki Hajar Dewantara, Jum’at (28/7/2017). Ketua Himpunan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini (Himpaudi) Banyumas Khasanatul Mufidah meminta agar kegiatan menyanyikan lagu tersebut dihentikan, atau syairnya diubah.

Mufidah menilai, Tepuk Anak Sholeh yang diakhiri ‘Islam Yes, Kafir No’, akan mendidik anak-anak menjadi bersikap tidak toleran.

Pernyataan Ketua Muslimat NU PAC Sokaraja itu mengundang reaksi. Ketua Pengurus Daerah Aisyiyah Banyumas Zakiyah mempertanyakan alasan Tepuk Anak Sholeh dipersoalkan. Bahkan, ada tuntutan agar kegiatan menyanyikan lagu ‘Anak Sholeh’ sembari bertepuk tangan itu harus dihentikan, kecuali syairnya diubah.

Zakiyah mengatakan lagu tersebut sudah sangat lama ada dan kerap dinyanyikan anak-anak PAUD dan TK di lingkungan Aisyiyah. Selama itu pula, tidak persoalan dengan pertumbuhan akidah anak-anak.

Tak hanya itu, Zakiyah justru khawatir saat ini sedang berlangsung upaya-upaya untuk membenturkan sesama umat Islam. [ito]

from Muslimina http://muslimina.blogspot.com/2017/08/tepuk-islam-yes-kafir-no-dituding.html
via berita indonesai berikut ini adalah tag untuk berita hari ini yang sedang anda baca - Muslimina - yang terpampang di situs blogspot milik kita bersama ini, dukung terus perkembangan blog dengan menjadi bagian dari anggota, segeralah bergabung dan follow G+ untuk mendapatkan berita terbaru dan berita yang lebih heboh lainnya di blogspot milik kita bersama ini, terima kasih, semoga artikel ini bisa membantu - Tags - berita indonesia terbaru , indonesia hari ini, informasi berita koran indonesia, edisi majalah indonesia, indonesia dalam berita , indonesia dalam angka, liputan berita terkini, berita harian indonesia, berita politik dan informasi indonesia, indonesia tahun ini, indonesia bulan ini, indonesia dalam minggu ini, sekilas tentang indonesia, update harian indonesia, indonesia dalam blogspot, indonesia dalam data, data indonesia dalam internet, internet dan berita , baca berita hari ini, edisi terbaru blogspot indonesia, indonesia dan isinya, topik indonesia hari ini, mulai hari ini dengan berita, berita pagi indonesia Selamat Beraktivitas , luangan waktu untuk share dan berkomentar.

Post a Comment

This blog needed you to understand the word spam - never spam on this blog, although i will not moderate all of it, but you will learn it yourself, educate yourself

Powered by Blogger.